Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menunggu Perangko Pos Indonesia yang Praktis

7 Juli 2014   02:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:13 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingat warna oranye?Saya selalu ingat warna tersebut,ya itulah warna khas kantor pos Indonesia,dari mulai cat di kantor kantor pos senusantara,motor tukang pos hingga seragam yang dikenakan selalu didominasi warna oranye,dengan dua tas besar di kanan kiri motor dan logo burung merpati,tukang pos mudah untuk dikenali.

Dulu saat saya berada di kampung,untuk menyuratkan kartu pos maupun surat dengan amplop,mesti berjalan menuju ibukota kecamatan,disanalah satu satu nya kantor pos di kecamatan kami,yang paling sering saya kirim adalah kuis dari tabloid Bola,dengan modal perangko seharga 150 perak maka harapan untuk mendapatkan hadiah akan selalu bergelora.

Saya hapal ritual petugas pos saat pagi,selain mempersiapkan alat kerja,crew di kantor pos selalu'memasak'tepung kanji untuk dijadikan lem,dan itu dilakukan saban hari,karena saya sering melewati kantor pos di kecamatan,maka saya jadi hapal dengan apa yang dilakukan pegawai pos.Berbilang puluhan tahun kemudian,tepung kanji untuk merekatkan lem selalu menjadi pilihan di kantor pos,walau harga perangko terus merangkak naik namun ternyata pemasangan lem di balik perangko masih terus terjadi.

[caption id="attachment_332276" align="aligncenter" width="490" caption="Lem kanji yang masih tersedia di kantor pos(dok pribadi)"][/caption]

Dan lem menjadi hal penting untuk merekatkan perangko,di zaman serba instan ini,perangko di kantor pos masih menggunakan perangko yang dibubuhi lem,sebenarnya saya sedang menunggu perangko generasi terbaru dari PT Pos Indonesia,perangko yang lebih praktis,tinggal di cabut kertas dibelakangnya terus langsung tempel,ya mirip mirip stiker gitu deh,namun mimpi itu sepertinya belum terwujud.

Mungkin kantor pos masih merasa belum perlu membuat perangko ala stiker,langsung tempel joss gitu,hehe.Semoga ke depannya PT Pos Indonesia berpikir untuk menerbitkan perangko edisi langsung tempel,kayaknya seru gitu ada perangko yang langsung nempel tanpa perlu membubuhi lem lagi.Entahlah apakah perangko seri itu sudah ada di kantor pos mancanegara,kalau belum ada ya mungkin pos Indonesia bisa memulainya,kalau ada,berarti kita sudah tertinggal.

Maju terus Pos Indonesia,bagaimana pun perangko Indonesia memang punya keunikan,dan itulah sebabnya saya sering ke kantor pos,untuk sekedar mengirim surat untuk sebuah undian atawa kuis sebuah produk hehehe.

[caption id="attachment_332277" align="aligncenter" width="630" caption="Perangko dengan harga 3000 rupiah perkeping(dok pribadi)"]

14046506641684801648
14046506641684801648
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun