[caption id="attachment_333422" align="aligncenter" width="560" caption="Koleksi kaos dari Kompasiana,dari acara di Bank Indonesia(dok pribadi)"][/caption]
Jum'at tanggal 11 Juli yang lalu ikutan(lagi)Kompasiana Nangkring,kali ini tempat acara diadakan di Gedung BI,jalan MH Thamrin nomor 2,berhubung saat itu ada aksi damai untuk Palestina,bis jurusan Bekasi-Tanah Abang yang semestinya melewati rute HI,terpaksa mengambil arah ke Slipi untuk langsung menuju Tanah Abang,otomatis saya pun rada celingukan jika menuju arah ke BI,beruntung karena saya bertanya,akhirnya naik mikrolet jurusan Tanah Abang-Kota dan turun di belakang gedung BI.
Gedung BI tempat acara nangkring,ternyata lumayan jauh,melewati tiga gedung dan baru nyampe saat menuju gedung yang bercat warna putih,bertanya kepada sekuriti dan akhirnya sampai juga ke acara bukber ini,registrasi dan ahai ketemu teman teman Kompasianer,mulai dari Teh Fitri,Mas Rahab,Pak Dian Kelana,pak Ben,kang Encep dan deretan Kompasianer lainnya.
Diacara yang juga menunggu waktu berbuka,tampil orang orang yang berkompeten di bidangnya masing masing,salah satunya adalah Pak Arief Hartawan dari Bank Indonesia,Pak Sartono dari kementrian koordinator bidang perekonomian,Pak Ferry Irawan dari Kementrian Keuangan,dengan digawangi oleh moderator Mas Embong atawa Heru Margianto dari kompas.com,tak lupa saya harus menyebut Mbak Chitra yang kebagian ngemsi.
[caption id="attachment_333427" align="aligncenter" width="300" caption="Mbak Chitra,Mc acara yang tampak energik dan komunikatif(dok pribadi)"]
Pembahasan tentang inflasi disaat perut terasa lapar,sepertinya berat,ngomong soal kenaikan harga,dan juga nilai uang yang kedodoran dibanding harga yang ditetapkan,baru ngeh juga bahwa inflasi itu adalah satu'pencurian'yang terstruktur dan kita tak menyadarinya,misalnya dengan harga seribu rupiah,kita bisa membeli dua gorengan,maka jika terjadi inflasi,gorengan yang kita beli malah berkurang,sebuah ilmu baru bagi saya yang masih awam tentang ekonomi.
Dan disebutkan pula bahwa kota tercinta,ceile yaitu Bekasi yang juga tempat moderator acara berdomisili,nggak tahunya salah satu kota yang menjadi penyumbang inflasi,bersam Depok,dengan jeli Mas Embong yang suami siaga,tahu perbedaan harga minyak goreng di sebuah supermarket,sebelum bulan ramadhan,harganya berkisar di angka 22 ribu,namun ternyata menjelang ramadhan,harga minyak goreng malah melambung.dan ini adalah fenomena tahunan saudara saudara.
Namun ada kabar baik juga sih,ternyata inflasi untuk tahun ini cenderung menurun.Dan menariknya lagi bahwa narasumber berkata,untuk saat ini ada upaya dari kepala kepala daerah untuk saling berkoordinasi,bahwa mereka yang memangku jabatan di daerah harus memperhatikan distribusi barang,kepala daerah mesti aware terhadap kebutuhan daerahnya,dan distribusi pun harus berjalan dengan semestinya.
Sebagai contoh,Bangka Belitung yang minus beras,sedangkan Sumatera Selatan memiliki surplus,harusnya beras tersebut di distribusikan langsung ke daerah yang minus,namun jalur distribusi malah melalui Jakarta dulu sebelum ke Belitung,ini menjadikan harga justru naik,begitulah yang di tuturkan Pak Widodo dari Kementrian Dalam Negeri.
Mas Ferry dari Kemenkeu menyoroti masalah subsidi BBM,bahwa ada angka 400 triliun untuk mensubsidi BBM dan jika seandainya konsumsi BBM bisa dialihkan ke gas misalnya,tentu angka subsidi bisa di kurangi.Perbincangan seru namun tetap menarik,ada wahana berpikir yang baru tentang apa yang menjadi permasalahan kenapa setiap jelang puasa dan ramadhan,barang barang cenderung naik.
Acara selanjutnya adalah live show,sebuah penampilan menarik dari Lobow yang membawakan hitnya yang berjudul'Kau cantik malam ini'.Diteruskan dengan sesi bagi bagi door prize untuk Kompasianer yang beruntung,dan jawara kontes twit yang berhadiah setengah juta uang elektronik.
[caption id="attachment_333177" align="aligncenter" width="300" caption="Juara kontes twit,meraih 500 ribu uang elektronik(dok pribadi)"]
Sebelum acara buka bersama,ada kultum berupa tausiah,dan setelah itu terdengar adzan Maghrib,tak ayal lagi para Kompasianer yang menjalankan ibadah shaum di bulan ramadhan ini,menuju meja makan,kolak,baso,makanan berat pun di tuju oleh para Kompasianer,menikmati hidangan yang disediakan panitia,nangkring kompasiana memang selalu mendapatkan kebahagiaan,alhamdulillah.
[caption id="attachment_333425" align="aligncenter" width="300" caption="Minuman untuk para kompasianer sedang dipersiapkan(dok pribadi)"]
Walau tak mendapatkan doorprize,tak mendapat pula kontes twit,namun tetap saja hati bergembira karena bertemu dengan teman teman Kompasianer,mereka memenangkan aneka hadiah,saya turut bergembira,dan kalau dipikir pikir,pulangpun tidak dengan tangan hampa,ada tas biru berlogo Bank Indonesia,isinya berupa,kaos,pulpen,notes,dan sebuah gantungan kunci.
Karena saya orang Sunda,maka saya pun bergumam pelan"Acuk ti Kompasiana,hade pisan euy!"
Yang berarti "Baju/kaos dari Kompasiana,bagus sekali!"
Salam nangkring untuk para kompasianer,semoga kita bisa bertemu lagi lain waktu,lain tempat namun di satu acara yaitu Kompasiana Nangkring,salam damai Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H