Yang membuat Kompasiana berbeda dengan Facebook,Instagram,twitter adalah karena Kompasiana asli buatan Indonesia,hehe itu salah satunya,ya yang jelas Kompasiana jauh sekali berbeda dengan facebook,jika Fb biasanya di isi dengan postingan terkadang alay bin lebay,justru Kompasiana'memaksa'kita untuk menulis,nulis apa saja asal nggak lebay dan juga sudah pasti bermanfaat.
Kalau twitter,karena terbatasnya tulisan,ya cuma ketak ketik pendek beberapa karakter,sedangkan Instagram saya sudah jarang pakai lagi,yang masih eksis nulis di Kompasiana,karena disinilah ruang sesungguhnya untuk menulis,walau sepi pembaca,paling tidak ada dua pembaca setia,kita sendiri dan para admin Kompasiana hehe.
Selain menulis,disediakan juga buat upload poto buat menunjang isi artikel,walau sering gagal upload poto gara gara jaringan internet lelet tapi it's oke deh.Satu hal yang justru paling menarik di Kompasiana adalah adanya ruang komnetar,di ruang inilah peperangan terjadi,dan salah satu daya tarik komentar adalah disertakanya karakter emoticon,dengan mengetikan titik dua dan tanda min serta tanda kurung baik yang terbuka maupun tertutup,kita sudah menikmati wajah tersenyum atau wajah yang lagi murung atau bersedih.
Entah kenapa admin Kompasiana menghentikan tanda emoticon ini,padahal inilah yang sebenarnya kolom komentar menjadi penuh warna,jika sekarang mengetikan untuk mewakili perasaaan senang atau pun sedih tanda emoticon tak ditampakan lagi,hmm kangen Emoticon euy!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H