Kapal yang ditenggelamkan,ini baru awal bro!(sumber photo: www.merdeka.com)
Walau jenis kapal yang ditenggelamkan 'hanya' kapal kayu kecil yang di Indonesia pun bejibun jumlahnya, jenis kapal klotok bermesin beberapa pk, namun pencuri tetaplah pencuri yang harus di hukum dengan setimpal agar nelayan asing berpikir ribuan kali untuk memasuki perairan Indonesia, mungkin hanya kapal kapal kecil untuk dijadikan target pertama, selanjutnya gebrakan ini jangan berhenti di sini.
Selanjutnya adalah kapal kapal berbadan besar yang sudah jelas merampok ikannya lebih dahsyat lagi, kita sedang menunggu keberanian tentara kita mampu menangkap kapal kapal bertonase raksasa yang memiliki kekuatan untuk menjarah hasil laut Indonesia kebi besar lagi.
Namun yang jelas penenggelaman kapal kapal kayu yang kecil ini adalah efek kejut bagi negara lain yang terbiasa menikmati hasil tangkapan ikan di perairan Indonesia. Ketegasan ini memang diperlukan karena dengan itulah mereka jera, namun seperti adat dan kebiasaan kita yang mengenal istilah panas panas tahi ayam, pertamanya sih memang panas namun lama lama jadi dingin, semoga itu tidak terjadi, patroli dan ketegasan seperti ini yang harus dipertahankan, mengapa Malaysia sering kali dianggap tetangga yang menjengkelkan, karena mungkin mereka sudah tahu karakter kita sebagai bangsa.
Mungkin jalan diplomasi harus dikemukakan, namun jalan ketegasan memang sangat diperlukan agar mereka yang mencuri hasil laut di nusantara ini semakin menyadari bahwa aparatur negara saat ini dalam kondisi yang on fire, kondisi yang memang benar benar bekerja bukan pencitraan semata.
Jika hasil laut di sleuruh nusantara bisa dioptimalkan sesungguhnya tanpa menaikan BBM pun sebenarnya negara ini sudah sangat mampu mensejahterakan rakyatnya, ini baru dari hasil laut, belum lagi dari hasil tambang di dalam laut, semestinya negeri ini tak usahlah mengemis ngemis kepada Word Bank, IMF hanya untuk meminta belas kasihan pinjaman, jika hasil laut optimal dan dikelola dengan sebaik baiknya, dikelola memang untuk kemakmuran bersama maka rakyat Indonesia rasanya tak pantas untuk mengantri bantuan dari kartu kartu sakti itu.
Lima tahun kedepan rasanya kita akan lebih sering melihat kapal kapal pencuri ditenggelamkan, dan inilah marwah atau harga diri bangsa besar ini, semoga juga nantinya pemerintah pun harus berbuat all out jika ada perahu nelayan kita yang bisa saja ke sasar ke perairan negara lain, dan bisa saja negara lain melakukan hal yang sama terhadap kapal kapal nelayan tanah air.
Selamat untuk TNI AL, semoga Jalasveva Jayamahe berkumandang dengan gagahnya di perairan nusantara, halau para perampok kekayaan negeri ini, di laut kita jaya, semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H