Presiden RI diacara FFI 2014(dok pribadi)
Palembang menjadi kota dihelatnya Festival Film Indonesia tahun 2014, film film unggulan seperti Tabula Rasa, Cahaya Dari Timur, Soekarno, 3 Nafas Likas, Sokola Rimba beradu di ajang yang menjadi gelaran bergengsi insan film tanah air, dan mereka akan memperbutkan sebuah trophy yang menjadi mimpi para pelaku film nasional, ya piala Citra adalah ikon dari perfilman di Indonesia.
Walau tak sebeken piala Oscar atau Golden Globe di negeri Paman Sam, namun kehadiran FFI dan piala Citranya tetaplah menjadi daya agar perfilman tanah air tetap eksis dan terus ditonton oleh para pecinta film di nusantara, dan untuk kali pertama sejak diadakan tahun 1955, acara penganugerahan ini di hadiri oleh petinggi negeri ini, ya presiden ke 7 Republik Indonesia yaitu Joko Widodo hadir.
Kehadiran presiden RI dengan baju batik berwarna merah disambut hangat para hadirin, pembawa acara yaitu Indy Barend dan juga Stenly meminta agar penonton di dalam gedung berdiri, beberapa menit menanti presiden dengan berdiri akhirnya presiden ke tujuh ini hadir didampingi istri tercintanya, serta gubernur Sumsel Alex Noordin.
Yang menarik saat penerima penghargaan Life Time Achievment yaitu Slamet Rahardjo menyatakan bahwa Indonesia kini kekurangan bioskop untuk memutar film film yang dibuat sineas anak bangsa, dan ada hal yang termasuk juga ini entah sindiran atau bukan, saat pemenang dari pendukung pria terbaik yaitu Yayu Unru yang bermain apik di film Tabula Rasa, film yang pernah ditonton oleh para Kompasianer itu berkata di panggung saat menerima piala Citra.
Yayu Unru berkata bahwa kemenangannya itu mungkin berpengaruh kepada produser walau mungkin kenaikannya hanya sekitar dua ribu rupiah, jadi teringat kenaikan BBM yang baru saja dilakukan pak presiden nih.
Beberapa nama beken yang akhirnya naik panggung dan menggenggam piala Citra diantaranya ialah tampilnya Dewi Irawan yang berhak menerima piala Citra di film Tabula Rasa sebagai pemenang di kategori pemeran utama wanita, dan sebagai pemeran utama pria, piala Citra untuk tahun 2014 di rebut oleh Chicco Jerikho dalam film Cahaya dari Timur.
Untuk film terbaik tahun ini di menangkan oleh film Cahaya Dari Timur yang berhasil menyisihkan nominasi lainnya seperti, film Soekarno, Sebelum Pagi Terulang Kembali, Sokola Rimba, 3 Nafas Likas, selamat untuk para pemenang FFI 2014, semoga perfilman Indonesia menjadi juragan di rumahnya sendiri.
Inilah daftar para pemenang di acara Festival Film Indonesia:
Film Animasi Terbaik           : Film Asia Raya
Film Dokumenter Terbaik          : Dolanan Kehidupan
Film Pendek Terbaik                  : Onomastika
Penata Busana Terbaik               : Retno Ratih Damayanti(film Soekarno)
Pengarah Artistik Terbaik          : Alan Sebastian(film Soekarno)
Pengarah Efek Visual                  : Eltras&Adam Howarth(film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck)
Penyunting Gambar Terbaik     : Cesadavid Lukmansyah(film Soekarno)
Pengarah Sinematografi Terbaik: Nur Hidayat(Sebelum Pagi Terulang Kembali)
Penata Suara Terbaik                 : Fajar Yuskemal (film Killers)
Penata Musik Terbaik                  : Fajar Yuskemal(film Killers)
Skenario Terbaik              : Tumpal Tampubolon(Film Tabula Rasa)
Skenario Adaptasi Terbaik      : Riri Reza(Film Sokola Rimba)
Pemain Pendukung Wanita     : Tika Bravani(Film Soekarno)
Pemain Pendukung Pria        : Yayu Unru(Film Tabula Rasa)
Pemain Utama Wanita         : Dewi Irawan(film Tabula Rasa)
Pemain Utama Pria                     : Chicco Jerikho(film Cahaya Dari Timur)
Sutradara Terbaik                       : Andriyanto Dewo(Film Tabula Rasa)
Film Terbaik FFI 2014Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : CAHAYA DARI TIMUR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H