Serta Reza Rahardian dengan karakter Birunya yang nampak kejam serta ambisius, berpadu dengan Tara Basro yang memerankan dengan dingin karakter Gerhana, yang mencuri perhatian adalah si botak Angin, seorang pendekar cilik yang tak bisa berbicara, namun di ujung bagian perannya, bocah ini bersuara juga untuk melawan keangkaraan dua kakak seperguruannya, dialah Aria Kusumah yang bermain ciamik.
Ending cerita di film ini juga ditutup dengan pertarungan antara pasangan Biru dan Gerhana melawan Dara dan Elang, walau berbekal tongkat emas hasil rebutan secara paksa, namun Biru tak mempunyai jurus pamungkas yaitu tongkat melingkar bumi, hingga akhirnya murid terkuat Cempak bernama Biru akhirnya roboh menyusul kalahnya Gerhana. Di akhir cerita pertarungan antara ketiga murid padepokan tongkat emas plus Elang divisualkan secara manis, pertarungan Elang dan Biru atau Dara dan Gerhana seolah hidup, adegan slow motion juga di sisipkan untuk mempercantik film ini dan hasilnya kita ketahui bersama, pendekar Tongkat Emas memang layak untuk pecandu film silat nasional.
Dan saat layar bioskop di tutup, ada secercah asa, semoga film silat tanah air mampu bangkit kembali, film Pendekar tongkat Emas memang sangat layak di tonton keluarga Indonesia, dan akhirnya saya pun keluar bioskop dengan hati puas, apalagi di pintu keluar dihadiahi sebotol Nestle dan poster film, setelah itu photo photo denganlatar bannner film Pendekar Tongkat Emas, terima kasih Miles production, terima kasih Kompas Group, semoga film Indonesia menjadi juragan di layar layar bioskop seluruh Indonesia. Maju terus perfilman Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H