Sejarah wisata Indonesia memang begitu panjang, berabad silam di abad ke 8, relief candi Borobudur pun ada orang yang sedang bersantai disebuah kedai atau warung, ade adegan penjual minuman,pada dasarnya itulah cikal bakal tentang pariwisata, dan di abad ke 14 pernah diberitakan raja Hayam Wuruk berkeliling ke daerah kekuasaannya, serta catatan Bujangga Manik yang menikmati daerah Puncak dan ia menyebutkan itulah titik tertinggi di daerah Pakuan.
Dan ketika Belanda masuk, di awal abad ke 19,gubernur jenderal Belanda kala itu membentuk semacam biro wisata bernama Vepeeeging Toeristen Verkeer, dan memperkenalkan juga tempat tempat wisata dan juga tempat bernama hotel yang tersebar di kota kota Hindia Belanda seperti Hotel Des Indes di batavia, Hotel Oranje di Surabaya,hotel De Boer di Medan, di tahun 1913 diterbitkan sebuah buku panduan wisata sehingga memungkinkan ada lonjakan kunjungan wisatawan meningkat 100% hingga tahun 1927.
Konsep kementerian pariwisata pun sebenarnya dilakukan di zaman Orde Lama, saat Mayjend Djati Kusumo menduduki pos bernama Menteri Perhubungan darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata di kabinet Kerja III tanggal 6 Maret 1962, dan tradisi menteri pariwisata di teruskan di era orede baru dan pasca reformasi.
Kita terus berharap agar dunia pariwisata Indonesia menemukan titik cerah, bila di kelola dengan sangat sungguh sungguh maka dipastikan dunia pariwisata tanah air semakin moncer, untuk kalangan Kompasiana pun, ternyata Kompasiana memiliki itikad baik untuk memajukan pariwisata Indonesia dengan tajuk Jejak Para Riser, yang di tuntut menceritakan daerah wisata yang belum terekplorasi sehingga nantinya diharapkan dengan tulisan tulisan mereka, khalayak jadi tahu destinisi atau tujuan mana saja yang layak di kunjungi, namun dari cerita para Riser, ternyata infrastruktur yang seharusnya dibenahi,karena masih banyak tempat wisata yang menarik namun jalan akses ke tempat wisata tidak diperhatikan.
Inilah tantangan bagi Pak Arief Yahya yang memang menjadi komandan di Kementerian Pariwisata dalam Kabinet Kerja presiden Jokowi, sudah saatnya memang kita bekerja dua kali lipat untuk mengejar ketertinggalan kita di sektor pariwisata dibanding negara lain di kawasan ASEAN, apalagi Indonesia ikut ambil bagian dalam progres ASTP 2011-2015, ASEAN Tourism Strategic Plan dalam ATF ke 10 di Brunei Darussalam.
Sebuah langkah strategis pengelolaan industri wisata di kawasan ASEAN dalam pengembangan produk, standar, pengembangan SDM,investasi dan komunikasi antar negara ASEAN di bidang pariwisata, dan sambil pemerintahan mengambi langkah konkret dalam membangun industri pariwisata nasional, kita pun sebagi blogger menyumbangkan saran agar dunia wisata Indonesia terus bangkit dan memberikan kontripusi untuk pendapatan negara, semoga dunia pariwisataIndonesia kian cemerlang, selamat bekerja,kita pun akan berada di garis depan untuk pengembangan wisata tanah air tercinta.
NB:Beberapa data diambil dari Wikipedia,Kemenkeu, Liputan6
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H