Mohon tunggu...
Her Wanto
Her Wanto Mohon Tunggu... Administrasi - Abstrak

Eska Unggul Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rapat Curut

3 Oktober 2020   19:40 Diperbarui: 3 Oktober 2020   19:48 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alkisah di sebuah negeri, belahan bumi ini terdapat sebuah kerajaan Curut (dalam bahasa Indonesia Tikus). Kerajaan yang dulunya aman dan damai, semua kebutuhan Curut terpenuhi, mereka hidup dalam kesejahteraan. Sampai akhirnya datang serombongan Kucing ke wilayah mereka, tentu ini menjadi tantangan dan ancaman yang serius bagi bangsa Curut. 

Semua tentu tahu bahwa Kucing dan Curut tidak pernah akur serta akan menjadi musuh bebuyutan sampai akhir zaman. Seperti Tom and Jerry, yang selalu bermusuhan karena memang Curut adalah bagian dari rantai makanan Kucing. 

Untuk menghadapi kegelisahan dan ancaman itu, munculah ide dari salah satu pejabat di kerajaan Curut untuk mengumpulkan semua kepala daerah dari negeri Curut. Dikirimkanlah surat undangan untuk memanggil semua kepala daerah Curut. Setelah semua surat diedarkan, sampailah waktunya untuk mengadakan rapat besar bangsa Curut.

Sidang Besar Bangsa Curut.

Protokoler Sidang:

Yang kita mulyakan dan yang ikuti semua titahnya, Sang Raja Curut. Yang kita hormati seluruh Kepala daerah Curut dari semua penjuru. Dan yang kita cintai rakyat bangsa Curut semuanya.

Sidang segera kita buka dan langsung dipimpin oleh Sang Raja Curut. Kepada Sang Raja Curut kami persilahkan.

Sang Raja Curut:

Wahai rakyat ku semuanya, dulu negeri kita adalah negeri yang aman dan damai, semua hidup dalam kesejahteraan, semua kebutuhan terpenuhi. Tapi akhir-akhir ini, datang ancaman yang dapat mengancam keberlangsungan hidup bangsa Curut. Kita pantas cemas, sebab bangsa Kucing datang dan mengancamnya kita semua.

Maka tujuan dari diundang perwakilan kepala daerah dari semua penjuru kerajaan adalah untuk mencari solusi akan hal ini. Kalian semua dikumpulkan untuk berembug bagaimana kita bisa menyelamatkan bangsa Curut ini dari ancaman kepunahan.

Tolong seriuslah dalam memberikan ide dan solusi, jangan bercanda dan usulan yang tidak ada gunanya.

Sebelum dimulai akan saya absen dulu. Baik saya akan mulai memanggil tolong yang dipanggil segera bangun dan anggukkan kepala.

Kepala daerah selatan, Jerry panggil Sang Raja apakah hadir?

Siap, saya hadir Sang Raja. Sambil berdiri Jerry menganggukkan kepala.

Kepala daerah Utara, Romly panggil Sang Raja!

Siap, saya hadir Sang Raja. Sambil berdiri Romly menganggukkan kepala

Bagus, sambut Sang Raja Curut

Lanjut, Doray Kepala daerah tengah, mana hadirlah?

Siap, saya hadir Sang Raja. Sambil berdiri Doray berdiri dan menganggukkan kepala

Konslet, Kepala daerah barat hadirkah?

Siap, saya hadir Sang Raja. Sambil berdiri Konslet berdiri dan menganggukkan kepala.

Ramsek, Kepala daerah timur, mana?

Siap, saya hadir Sang Raja. Sambil berdiri Ramsek berdiri dan menganggukkan kepala.

Baik semua sudah hadir, siapa yang lebih dulu akan memberikan usulan.

Ramsek: kucing paling suka sama daging, bagaimana kalau kita kasih daging yang kita kasih racun.

Raja: kamu itu bagaimana Ramsek, daging saat ini sangat sulit kita dapatkan, kita saja makan kacang-kacangan, mengingat lagi musim kemarau. Lanjut lainnya

Jerry: bagaimana kalau kita pasang perangkap? 

Raja: goblok kamu, nanti bangsa kita yang kena perangkap. Bangsa kita banyak yang goblok tidak bisa membedakan mana yang perangkap, mana yang bukan. Bangsa kita banyak yang mati karenanya. Lanjut...

Sampai setengah hari, tidak ada satupun yang bisa mengeluarkan pendapat yang masuk akal dan banyak diterima dengan baik.

Sampai akhirnya berdirilah tikus yang kurus dan dekil serta rambutnya jabrik. Saya di Portak dari pesisir boleh saya berusul ya Raja?

Raja: silahkan coba kamu punya ide apa? Kalau ide mu buruk cepat pergi dari rapat ini... Bentak Sang Raja Curut.

Portak: saya sudah melakukan perjalanan jauh dari negeri seberang yang dikenal Man Sam. Di sana saya lihat banyak kucing pakai gantungan leher dan berbunyi klining-klining saat si kucing berjalan. Jadi Curut di sana kalau mendengar bunyi klining-klining, langsung pada lari dan bersembunyi. Jadi bangsa kita bisa selamat dari mangsa sang kucing. Bagaimana yah Sang Raja?

Semua peserta rapat terdiam, memikirkan usulan dari si Portak. Satu persatu setuju dengan usulan si Portak karena dianggap yang paling logis dan masuk akal, daripada menyediakan daging yang dikasih racun dan membuat perangkap, dirasa ini solusi terbaik dan tidak banyak menghabiskan anggaran.

Sang Raja Curut pun salut dengan usulan si Portak, dan peserta rapat sangat setuju dengan usulan tersebut. Akhirnya disepakatilah usulan tersebut, semua senang dan mulai bersulang minum, sambil tertawa-tawa dan gembira. Akhirnya ditemukan juga ide yang sangat brilian.

Sang Raja Curut pun angkat bicara, solusinya sudah kita sepakati, tinggal kita tunjuk atau sepakati siapa yang akan memasang klining-klining ke leher si kucing?

Semua kembali heboh tanpa ada yang berani berbicara sepatah kata pun. 

Raja: Jerry, Doray, Ramsek dan Konslet bagaimana apakah kalian siap?

Jerry: beribu-ribu ampun Raja, kaki saya kecil otomatis lari saya sangat pelan, kalau saat masang maka saya akan menjadi santapan empuk buat si kucing.

Doray: ampun Raja saya tidak sanggup, badanku terlalu gemuk, pasti aku sangat sulit bersembunyi dan akan jadi santapan buat si kucing.

Raja: makanya jangan malas, makan melulu kurang olahraga, akhirnya badanmu gemuk. Dasar goblok......

Sampai malam pun akhirnya tidak ada yang bersedia untuk menjadi pemasang klining-klining dileher si kucing.

Akhirnya Raja membubarkan rapat dengan sangat kecewa dan marah besar.

Raja: bubar semua dasar tidak berguna.

Semua lari tunggang langgang karena Sang Raja Curut mengamuk. Akhirnya rapat yang sudah disepakati solusinya jadi tidak ada artinya kalau tidak ada yang mau memulai dan berkorban.

Ini adalah selingan atau obrolan ringan di tengah diskusi kami dengan salah satu organisasi masyarakat sipil di Kabupaten Brebes. Tentu cerita ini sangat bermanfaat bagi kami dan menjadi catatan penting. Jangan sampai usulan yang sangat bagus jadi sia-sia tanpa ada yang mau berkorban dan memulainya. Terima kasih atas cerita yang berharga ini.

Selamat malam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun