Sahabat tentu sudah sering mendengar tentang harga janda bolong yang mencapai ratusan juta rupiah. Perdaun saja ada yang dihargai 5juta sampai dengan 10juta, sungguh harga yang fantastis dan sangat tinggi sekali.Â
Hampir semua pecinta tanaman hias berburu si janda bolong, bahkan sekarang bukan hanya pecinta tanaman hias tapi orang biasa pun berlomba mencari si janda bolong.
Janda Bolong
Mendengar nama Janda bolong, banyak yang mengkonotasikan lain, nama janda bolong karena setiap daunnya itu berlubang atau bolong.Â
Ini bolong alami bukan karena dimakan ulat atau hama lainnya. Janda bolong masuk jenis tanaman talas- talasan, termasuk dalam jenis tanaman Montera. Sangat cocok tumbuh di daerah tropis seperti di Indonesia.
Sebenarnya tanaman ini sudah ada sejak dulu dan banyak dijadikan tanaman hias. Jenisnya ada beberapa seperti yang hanya satu warna sampai yang jenis varigata.Â
Semenjak masa Pandemi Covid-19, semua aktifitas banyak dilakukan dari rumah. Sehingga memaksa kita untuk bagaimana caranya betah dan berlama-lama di rumah.Â
Bagaimana menciptakan suasana rumah yang nyaman dan menjadikan mod kita menjadi baik. Mengingat dimasa pandemi ini kita harus meningkatkan imunitas tubuh kita salah satu caranya dengan membuat kita tetap senang.
Kejayaan Janda bolong
Entah siapa yang memulai dan siapa pembeli pertama yang membuat harga Janda bolong sangat tinggi. Kalau yang biasa harganya stabil, tapi yang jenis varigata inilah yang harganya bikin semua orang geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak perdaun ada yang dihargai 5juta sampai 10juta, bayangkan bila daunnya ada sekitar 15 sampai 20 helai.Â
Janda bolong sedang dimasa kejayaan, seu pencinta tanaman hias berlomba-lomba mencarinya. Seperti kejayaan antorium atau lebih dikenalnya gelombang cinta juga sempat sempat menemui masa kejayaan.Â
Setelah tidak tenar lagi, harganya normal kembali. Mungkin kalau bagi para kolektor harga seperti sekarang bukan masalah, yang penting keinginan tercapai.
Imbas Janda bolong bagi perekonomian
Kenaikan harga Janda bolong membuat imbas yang sangat baik bagi perputaran roda ekonomi. Semua orang berburu tanaman hias untuk mempercantik halaman rumahnya.Â
Jadi bagi orang yang tidak mampu membeli Janda bolong tentu akan membeli jenis tanaman hias lainnya. Tentu ini akan berdampak sangat bagus bagi para penjual tanaman hias termasuk perlengkapan dari tanaman itu sendiri.
Pot tanaman misalnya, ditoko perabot yang dulu sangat mudah dicari sekarang menghilang dan harganya merangkak naik. Penulis sendiri mengalaminya, minggu kemarin belanja perlengkapan tanaman masih banyak, tapi minggu ini kembali lagi sudah habis terjual.Â
Tentu bukan saja kebahagiaan bagi para penjual saja, pastinya para pengrajin pot juga mendapatkan rejeki yang melimpah pula.
Kenaikan harga tanaman ini membuat  semua ikut merasakan, termasuk bagi pembuat pupuk kompos atau media tanam juga sangat merasakan imbas baiknya.Â
Allah sudah membagikan rejeki sesuai porsi dan keadaan. Saat pandemi orang berteriak susah cari uang, hanya dengan menggerakkan hati orang untuk membeli Janda bolong dengan harga fantastis semua jadi berubah.
Bagaimana cara merawat si Janda bolong
Rejeki tanaman ini juga dirasakan bagi para YouTubers, bagi yang suka membuat video atau tutorial cara menanam, perawatan dan memilih jenis Janda bolong yang sempurna seperti apa, semua ada di YouTube.Â
Jadi pada kolektor atau pecinta tanaman tidak usah bingung akan hal ini, semua sudah ada tinggal klik dan ikuti step by step nya. Seperti  pmeri tanamnya harus seperti apa, penyiraman seperti apa sudah tersaji dengan apik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H