Pandemi Covid-19 benar-benar luarbiasa dampaknya. Beberapa waktu yang lalu, ramai tentang bantuan sosial, yang dirasa sebagian warga tidak tepat sasaran. Mungkin karena informasi yang kurang masif atau apalah, akibatnya ada beberapa beberapa warga yang tidak puas. Namanya bantuan yang terbatas secara jumlah tapi warganya banyak, pasti semua tidak kebagian. Perlu kesadaran luar biasa dari semua pihak.
Ramainya bantuan belum selesai, masyarakat kembali bersuara karena pelaksanaan sholat Ied dibatasi dengan aturan penanganan Covid-19. Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran yang sudah disepakati pemuka agama tentang mekanisme sholat Ied saat Pandemi.Â
Beberapa aturan yang ada dibeberapa daerah berbeda-beda, ini yang mengakibatkan masyarakat bersuara. Ada daerah yang tetap melaksanakan dengan protokol Penanganan Covid-19, ada juga yang tidak melaksanakan. Tapi alangkah baiknya melaksanakan sholat Ied sendiri di rumah secara munfarid atau sendirian.
Memang lebaran tahun 2020 unik dan istri. Tidak ada takbir keliling, sholat Ied dengan protokol Penanganan Covid-19, silahturahmi antar warga dihimbau untuk tidak dilakukan.Â
Di desa kami Kepala Desa dan Jajaran Pemerintah Desa pun memberi contoh untuk masyarakat akan hal tersebut. Maka inisiatif dimulai dari kepala desa yang memasang tulisan depan rumahnya.
Hapunten Kasadaya Wargi, Abdi teu nampi tamu. Begitulah kira-kira yang tertulis dan digantungkan di depan pintu. Memang sebagai Kepala Desa harus bisa memberikan contoh dulu, jadi ingat Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso. Perbuatan tersebut pun diikuti boleh jajaran pemerintah desa lainnya, mulai Sekretariat desa, pamong dan lainnya.Â
Dalam sosialisasi kadang tidak perlu dengan omongan atau kata-kata tapi dengan memberi contoh tindakan nyata. Mari kita sama-sama menghambat dan menghentikan laju penyebaran Covid-19 dengan cara ikut anjuran pemerintah.
Beberapa anjuran yang harus ditaati : tetap dirumah saja, pakai masker bila terpaksa keluar rumah, cuci tangan pakai sabun apabila habis keluar rumah, jag jarak aman saat berkomunikasi dengan orang lain, hindari kerumunan dan yang tak kalah penting menjaga pola hidup sehat.Â
Kalau pemerintah mulai bingung menangani sebagian warganya yang mbandel dan tidak mengindahkan.. maka bersiaplah, seleksi alam yang akan menjawabnya yang bisa jaga diri niscgdia akan selamat, tapi bagi yang tidak mengindahkan tentu akan menerima segala konsekuensinya.
Maka gerakan "Menjadi contoh bagi masyarakat" semoga bermanfaat dan kita semua selamat dari segala macam mata bahaya.