"Kami tahu bahaya mengintai kami, relawan desa dengan APD seadanya. Tapi rasa tenang masyarakat juga harus diciptakan, agar imunitas masyarakat naik"
Kira-kira itu yang ada dibenak kami para relawan Covid-19 di desa-desa seluruh pelosok negeri. Kami tahu bahaya Covid-19 mengintai dengan melakukan pendataan dan penyemprotan disinfektan kepada setiap masyarakat yang baru pulang merantau.
Sebab kita tidak tahu apakah mereka membawa virus atau tidak, mereka terlihat sehat tapi itulah Covid-19. Alat Pelindung Diri (APD) seadanya seperti jas hujan, kacamata, sarung tangan, masker, dan sepatu bot.Â
Mungkin ini sangat tidak aman bagi para relawan karena penyebaran Covid-19 melalui dropler cairan bersin atau batuk yang mungkin menempel pada baju, tas, mobil, topi, motor, helm dan lainnya.
Cairan disinfektan kami juga dibuat mandiri sesuai anjuran entah itu manjur atau tidak untuk mengurai atau membusukkan virus Covid-19, menurut ahli itu virus seperti partikel protein bukan mahluk hidup. Tapi kami yakin tidak ada ikhtiar yang tanpa hasil, serta disertai Do'a.
Kami mempertaruhkan diri berani untuk mendata warga yang baru pulang dari perantauan dan warga daerah lain yang masih mengantarkan bahan makanan ke desa.
Tapi ada dasar yang membuat kami semangat untuk melakukan ini, yaitu pesan para ahli kesehatan tentang meningkatkan imunitas tubuh. Dengan meningkatkan imunitas tubuh manusia insyaallah virus Covid-19 akan susah masuk dan bertahan di tubuh kita.Â
Lah bagaimana caranya agar imunitas tubuh meningkat khususnya bagi masyarakat, salah satunya memberikan rasa aman dan nyaman.
Posko-posko kesehatan didirikan, dengan kegiatan mendata dan menyemprotkan cairan disinfektan serta mengedukasi warga yang baru pulang agar isolasi diri selama 14 hari.
Karena melakukan pemeriksaan kami tidak bisa, itu adalah tugas dan kewenangan medis. Tapi harapan kami para relawan meningkatkan rasa aman dan nyaman dulu untuk warga sehingga imunitas tubuh warga bisa meningkat.Â