Mohon tunggu...
Septiadi T.
Septiadi T. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Manusia

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Jelajahi Pengendalian Masa di Bulan Puasa

17 Maret 2024   15:18 Diperbarui: 17 Maret 2024   18:54 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap detik di bulan suci Ramadan terasa seperti kilauan berkah yang tak terhingga. Itu adalah saat-saat di mana waktu tampak bergerak lebih lambat, memungkinkan kita untuk merenung, berdoa, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Namun, di antara kesibukan sehari-hari, senja-senja yang terhampar penuh harapan itu seringkali terlewatkan dengan sia-sia. Inilah kisah tentang bagaimana seorang pengembara waktu bernama Aliyah, dengan penuh semangat, menjalani perjalanan manajemen waktu yang menginspirasi selama bulan Ramadan.

Aliyah, Penjaga Waktu yang Bijak

Aliyah bukanlah orang yang suka bertele-tele. Dia selalu mengagumi keindahan tiap momen yang diberikan Allah, termasuk waktu yang berharga. Pada suatu hari, di pagi hari yang mendung, Aliyah duduk dengan buku catatan tua dan pena di tangannya. Dia mulai menulis rencana hariannya untuk Ramadan: "Senin, 1 Ramadan - Sahur, Shalat Subuh, Membaca 2 Juz Al-Quran, Bekerja, Berbuka, Tarawih, Tadarus bersama keluarga."

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kali ini Aliyah bertekad untuk menjalani Ramadan dengan lebih bermakna. Dia memprioritaskan ibadah dan produktivitas di tengah rutinitas sehari-hari. Dengan setia, dia menjaga jadwal shalat lima waktu dan menyisihkan waktu khusus untuk membaca Al-Quran. Setiap malam, di antara tarawih yang menyegarkan jiwa, Aliyah meluangkan waktu untuk tadarus bersama keluarga. Setiap ayat Al-Quran yang dibacanya, bagai cahaya yang menerangi hati yang tengah berpuasa.

Tantangan yang Membentuk Kedisiplinan

Namun, perjalanan Aliyah tidaklah selalu mulus. Di tengah jadwal yang padat, godaan untuk bersantai atau terlena oleh dunia digital selalu mengintai. Saat saat-saat kelelahan itu datang, Aliyah mengingat kata-kata bijak ibunya, "Waktu adalah anugerah terindah yang diberikan Allah, jangan sia-siakan sedetik pun."

Aliyah belajar untuk menggunakan teknologi dengan bijak. Dia mengandalkan aplikasi jadwal shalat untuk mengingatkan waktu ibadah, serta aplikasi Al-Quran untuk memudahkan dalam membaca dan memahami ayat-ayat suci. Namun, ia selalu ingat untuk tidak terjebak dalam dunia digital yang menguras waktu berharga.

Kebersamaan dalam Manajemen Waktu

Di balik semua jadwal yang ketat, Aliyah juga menemukan kebersamaan yang istimewa dengan keluarganya. Setiap sahur dan berbuka menjadi momen penuh kebahagiaan dan kehangatan. Mereka saling berbagi cerita tentang pengalaman harian, tertawa bersama, dan menyemarakkan suasana Ramadan dengan doa-doa yang tulus.

Pada malam hari, setelah tarawih selesai, Aliyah dan keluarga meluangkan waktu untuk tadarus bersama. Suasana tenang yang mengalir dari setiap ayat Al-Quran yang mereka baca bersama, menguatkan ikatan kekeluargaan yang begitu rapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun