Mohon tunggu...
Topan Ripan
Topan Ripan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Biographical Info

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Emas dan Kitab Kejadian

26 September 2011   01:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:37 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hmmmm.... Emas.. emas ... emas.. Belakangan ini, emas kembali ramai dibicarakan orang. Di  counter penjualan Aneka Tambang (ANTAM), dari pengamatan amatir, diketahui bahwa animo akan LM melonjak drastis hari-hari belakangan ini. Terakhir dengar,  transaksi hariannya sudah 33 kg/hari dan terus naik. Di kompasiana juga baca tulisan2  tentang emas ini. Yang terakhir saya baca adalah yang masuk Terekomendasi hari ini, senin 26 September 2011. Mengapa emas ya ? Dulu sudah pernah saya tanyakan hal ini pada sahabat saya, tapi diapun ikut-ikutan bingung. Emas memang menarik, bahkan di jaman Adam dan Hawa yang belum ada siapa-siapa aja, (menurut doktrin loh) emas sudah "diidolakan". Heran ?!?  .. Di Kitab kejadian 2, baru ada Adam semata, dan cerita tentang Taman Firdaus, eh terus "ujug-ujug" ada cerita soal emas. Buat apa ya emas untuk Adam ? Nih ayatnya : Kejadian 2 : 2:10 Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang. 2:11 Yang pertama, namanya Pison, yakni yang mengalir mengelilingi seluruh tanah Hawila, tempat emas ada. 2:12 Dan emas dari negeri itu baik; di sana ada damar bedolah dan batu krisopras. Orang-orang menyimpan emas, negara2 menyimpan emas.. Jangankan sekarang, lah dulu aja yang belum banyak orang, kok ya sudah ada opini : emas dari negeri itu baik.. Membingungkan ya ? :-)

sumber gambar dari sini

Salam Emas, Topan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun