Suatu hari, kepala desa datang kepadanya. “Arga, aku mendengar banyak hal baik tentangmu. Aku ingin kamu memimpin kelompok pemuda desa untuk program pertanian baru. Kamu punya kelebihan yang jarang dimiliki orang lain—semangat untuk membantu dan membuat perubahan.”
Arga terkejut. Ia tidak pernah mengira bahwa apa yang ia anggap sebagai hal kecil bisa memberikan dampak besar.
Dari hari itu, Arga berhenti membandingkan dirinya dengan orang lain. Ia sadar bahwa setiap orang punya kelebihan masing-masing, termasuk dirinya. Hidup bukan tentang apa yang tidak kita miliki, tapi tentang bagaimana kita memanfaatkan apa yang sudah ada.
Seperti pohon mangga di belakang rumah, Arga belajar untuk tumbuh dan memberi manfaat dengan caranya sendiri. Kini ia tahu, ia tidak perlu menjadi seperti orang lain untuk merasa berharga. Ia hanya perlu menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H