Mohon tunggu...
Muhammad Taufan
Muhammad Taufan Mohon Tunggu... Penulis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Merevolusi Animasi dan Menantang Batas untuk Meraih Oscar 2024

9 Maret 2024   23:53 Diperbarui: 10 Maret 2024   00:10 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Sony Pictures


Setiap anak kecil khususnya laki-laki seringkali memimpikan menjadi sosok super hero dalam menjalani kehidupannya. Hal tersebut terjadi karena terpesona oleh kekuatan luar biasa sampai keberanian tanpa batas dalam melawan oknum jahat dimasyarakat. 

Mimpi tersebut melahirkan keinginan yang kuat dalam melakukan kebaikan dan memberikan perlindungan kepada orang lain. Tidak hanya itu karakter super hero yang ditonton dapat mendorong anak laki-laki untuk mengejar impian, berani menghadapi tantangan, dan percaya pada kekuatan sendiri dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan.

Salah satu karakter super hero yang cukup digemari oleh anak-anak dan cukup ikonik bernama Spider-Man. Tokoh super hero tersebut diperankan oleh seseorang anak muda yang bernama Peter Parker. 

Dalam menjalankan peran tersebut ia juga tidak hanya mewakili kekuatan fisik yang luar biasa dengan perjuangan yang kompleks. Kondisi tersebut melahirkan karakter Spider-Man menjadi contoh tauladan bagi anak-anak kecil.

Di awal-awal kisah perjalannya dipaparkan jika Peter Parker hanyalah remaja biasa pada umumnya. Namun seiring berjalannya waktu khususnya saat ia digigit laba-laba barulah transformasi terjadi. 

Hasil transformasi tersebut membuat Peter Parker menjadi sosok yang melawan oknum jahat di daerah tempat tinggalnya. Ia juga menjadi sosok yang dibanggakan oleh masyarakat dalam menegakan keadilan. Walaupun demikian film tersebut juga menyajikan sebuah pertimbangan akan setiap konsekuensi dari setiap tindakan yang diambil oleh sang pahlawan tersebut.

Disela-sela kehidupan menjadi sosok pahlawan super terdapat sosok lainnya berupa remaja pada umumnya yang memiliki permasalahan anak muda. Sehingga sering kali adanya dua peran tersebut dalam sosok Peter Parker menciptakan tabrakan yang memunculkan konflik internal yang dalam. 

Dimana ia memiliki kewajiban sebagai pelindung masyarakat serta menjaga kehidupan normalnya agar tetap seimbang. Adanya konflik masalah remaja menciptakan karakter Peter Parker menjadi sangat relatable bagi penonton khususnya anak muda.

Sudah sejak lama karakter Spider-Man dipegang oleh Peter Parker yang menjadi ikon yang tidak tergantikan sepanjang masa dimasyarakat. Namun dengan perkembangan waktu kini sosok Spider-Man mulai digantikan oleh tokoh lain yang bernama Miles Morales. 

Walaupun berganti pemeran utama tetapi masih memiliki kesamaan berupa sosok remaja dengan kekuatan laba-laba setelah mendapatkan gigitan. Walaupun terdapat kesamaan seperti yang dipaparkan tetapi adanya sosok Miles Morales memainkan peran Spider-Man memberikan pandangan baru dan segar. 

Keberadaan Miles Morales sebagai Spider-Man menunjukkan bahwa legenda super hero bisa berkembang dan beradaptasi dengan generasi baru. Hal tersebut akan memperluas kesempatan bagi berbagai kalangan untuk merayakan keajaiban super hero Spider-Man.


Salah satu film yang diperankan oleh tokoh Miles Morales berjudul Spider-Man: Across the Spider-Verse. Film tersebut dimulai saat Miles Morales kedatangan Gwen Stacy untuk mengajaknya ke dalam misi di Multiverse. 

Akhirnya kedua tokoh tersebut pergi ke Spider-People yang merupakan ratusan manusia laba-laba dari berbagai alam semesta. Sesampainya di tempat tersebut disambut oleh pimpinan bernama Miguel O'Hara alias Spider-Man 2099 di The Lobby.

Didalam film tersebut Miles Morales juga harus menghentikan supervillain bernama The Spot. The Spot merupakan ilmuan dengan tubuh dapat berubah menjadi putih-hitam dan diselimuti portal lintas dimensi. 

Adanya supervillain The Spot akan mengancam kestabilan bagi alam semesta. Masalahnya tidak hanya itu saja bahkan di pertemuan dengan Spider-Society juga nyatanya terdapat kejanggalan. 

Untuk mengetahui lebih dalam akan jalan cerita dari film Spider-Man: Across the Spider-Verse maka para pembaca silahkan untuk menonton film tersebut.

Pada film tersebut memberikan ruang yang cukup bagi setiap karakter yang tidak hanya fokus kepada protagonis utama berupa Miles Morales saja. Salah satu buktinya dapat terlihat dari karakter bernama Gwen Stacy yang memiliki peran signifikan dalam alur cerita. 

Ditampilkan secara gamblang akan sosok Gren merupakan sosok tangguh, cerdas, dan berani. Selain itu latar belakang dari Gwen Stacy juga sangatlah kompleks dalam menjaga stabilitas multiverse. 

Kepribadian yang kuat dan penampilan yang memukau dari Gwen Stacy menjadi elemen yang memperkaya dinamika cerita sehingga semakin menarik.

Di dalam pembuatan film tersebut juga melahirkan standar baru dalam industri film animasi berupa pengabungan teknik animasi gambar buatan tangan dengan motode grafik komputer. 

Tentunya film tersebut akan berbanding terbalik jika menggunakan film CG yang sudah biasa digunakan. Melalui teknik tersebut maka para penonton akan merasa sedang membaca sebuah komik tetapi dalam bentuk gambar. 

Teknik tersebut juga memberikan kedalaman dimensi yang luar biasa pada setiap adegan sambil memberikan nuansa artistik yang unik. Bahkan teknik tersebut menginspirasi industri untuk mengeksplorasi kreativitas dalam pandangan baru untuk menghasilkan visual menarik pada film.


Perencanaan dibuat sangatlah matang bahkan sampai penggunaan musik dipilih sangat selektif agar cocok dengan filmnya. Beberapa lagu yang digunakan menjadi soundtrack pada film tersebut antara lain  lain "Sunflower" yang dibawakan oleh Post Malone dan Swae Lee, "What's Up Danger" oleh Blackway dan Black Caviar, sampai "Scared of the Dark" oleh Lil Wayne. 

Hasil pemilihan lagu yang sangat selektif sebagai soundtrack telah berhasil untuk meningkatkan intensitas dan emosi setiap adegan yang ditampilkan. Sehingga secara tidak sadar akhirnya akan menciptakan pengalaman audiovisual yang mengesankan dari setiap adegan dalam film tersebut.

Narasi yang dibuat dalam film tersebut juga sangatlah penuh kejutan dan ketegangan. Dimana film tersebut telah berhasilkan menggabungkan aksi yang mendemarkan dengan humor yang menggelitik. Sehingga hasilnya akan menciptakan momen-momen emosional yang memukau ketika ditonton. 

Setiap perputaran plot juga dibuat sangat tidak terduga yang akan membuat penonton terus terpaku kepada layar. Saking terpakunya sampai penonton merasa terjebak akan alur cerita kompleks tetapi mengasikan. 

Pendekatan naratif yang inovatif ini tidak hanya memperkaya pengalaman menonton tetapi menjadikan film tersebut tidak bisa dilupakan dalam dunia perfilman animasi.

Hal yang membuat film tersebut menarik lainnya berupa tidak melupakan tokoh ikon dari Spider-Man yaitu Peter Parker. Digambarkan bahwa tokoh Peter Parker diungkapkan telah menjadi Spider-Man veteran. 

Label tersebut dibuktikan dalam trailernya jika Peter Perker telah memakai tas gendong bayi. Sehingga menandakan bahwa Peter Parker dan Mary Jane telah membaik dengan memiliki anak yang bernama Mayday. 

Selain itu tokoh lainnya juga telah berkembang seperti Gwen Stacy yang mulai mengalami percintaan remaja dengan Miles Morales. Penambahan kisah cinta remaja tersebut menjadi bumbu-bumbu manis dalam film tersebut ketika ditonton.

Saat perilisan akan film tersebut dikonfirmasi memiliki durasi 140 menit atau 2 jam 20 menit. Durasi yang cukup panjang tersebut membuat penonton di seluruh dunia menjadi antusian dalam menikmati alur cerita yang kompleks dan mendalam. 

Lamanya durasi tersebut juga memberikan keunggulan berupa setiap adegan yang ditampilkan akan berbagai momen dapat lebih rinci dan mendetail tanpa terlewatkan sedetikpun. Hal tersebut memberikan dampak bahwa film tersebut berupa rekor terbaru dalam film animasi yang digarap oleh rumah produksi Hollywood.

Dalam penggarapan film tersebut juga melibatkan tiga sutradara berbakat bernama Joaquim Dos Santos, Kemp Powers, dan Justin K. Thompson. Untuk Joaquim Dos Santos telah terbukti sebagai sutradara yang berpengalaman dalam industri animasi dengan karya-karya seperti Justice League Unlimited, Avatar: The Last Airbender, dan The Legend of Korra. 

Sedangkan Kemp Powers memberikan kontribusi akan pengalamannya dalam memberikan arah cerita agar lebih menarik. Tetapi kontribusi yang dilakukan oleh Justin K. Thompson yang terampil dalam merancang produksi. 

Hasil kolaborasi tersebut kini telah berhasil menghasilkan karya yang mengesankan dan menghibur bagi penonton.

Kini di depan mata sudah sangat jelas bahwa film Spider-Man: Across The Spider-Verse telah mendapat pengakuan yang luar biasa dengan masuk dalam nominasi penghargaan prestisius Oscar 2024 untuk kategori Film Animasi Terbaik. Ini menandakan pengakuan atas keunggulan film ini seperti yang didapaparkan di atas dalam industri perfilman animasi. 

Kehadiran film Spider-Man: Across The Spider-Verse dalam nominasi Oscar 2024 merupakan bukti akan apresiasi atas inovasi dan kualitas dalam animasi yang ditampilkan dalam film ini. Dengan teknologi animasi yang canggih dan pengembangan cerita yang mendalam telah berhasil menciptakan film ini telah berhasil menarik perhatian kritikus dan penonton serta menetapkan standar baru dalam industri animasi.

Selain itu dengan menjadi nominasi menunjukkan bahwa Spider-Man: Across The Spider-Verse dianggap memiliki dampak yang signifikan dalam genre film animasi. Dengan pendekatan yang berani terhadap cerita Spider-Verse yang kompleks dan penggambaran karakter yang kuat berhasil menciptakan film ini telah memperluas batas-batas apa yang dapat dicapai dalam film animasi sebelumnya. 

Keberadaan film Spider-Man: Across The Spider-Verse di dalam nominasi Oscar 2024 juga memberikan penghormatan kepada para kreator dan pengembang film yang telah bekerja keras untuk menghasilkan karya yang luar biasa. 

Ini adalah pengakuan atas upaya kolaboratif dari sutradara, penulis, animator, dan seluruh tim produksi yang telah berkontribusi dalam menciptakan film ini menjadi sebuah masterpiece dalam genre animasi.

Dengan demikian maka harapan besar penulis pada tulisan ini terletak pada Spider-Man: Across The Spider-Verse untuk memenangkan penghargaan Film Animasi Terbaik di Oscar 2024. 

Kehadirannya dalam daftar nominasi telah memberikan momentum yang kuat dan diharapkan bahwa film ini akan terus menginspirasi dan memukau penonton serta memberikan kontribusi yang berarti dalam perkembangan industri film animasi secara global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun