Mohon tunggu...
Muhammad Taufan
Muhammad Taufan Mohon Tunggu... Penulis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ibu Kota Indonesia di Jakarta Menjadi Ujian dalam Beradaptasi dan Pemindahannya ke Kalimantan

7 Februari 2024   17:26 Diperbarui: 7 Februari 2024   18:03 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: commons.wikimedia.org

Melalui pengalaman dalam menghadapai fenomena banjir membuat penulis dapat mengembangkan keterampilan dan kepekaan yang akan membentuk pandangan hidup di masa depan. Kesadaran akan pentingnya kebersamaan, kesiapsiagaan, dan ketahanan dalam menghadapi krisis menjadi dasar berharga bagi penulis untuk tumbuh sebagai individu yang tangguh dan peduli terhadap tantangan di lingkungan sekitarnya dalam berbagai aspek kehidupan yang akan terjadi di masa depan.


Pada dasarnya ada banyak sekali pemahaman kehidupan bagi penulis saat beraktifitas sehari-hari di wilayah Jakarta sebagai mahasiswa salah satunya telah dipaparkan diatas. Apakah para pembaca memiliki pemahaman yang berbeda dari apa yang telah dipaparkan?. Jika ada maka tidak ada salahnya untuk dipaparkan didalam kolom komentar.

Menjalani kehidupan sehari-hari di wilayah Jakarta berbanding lurus dengan pepatah “hard times create strong men, strong men create good times, good times create weak men, weak men create hard times”. Dengan Jakarta sebagai metropolitis yang dinamis penuh tantangan setiap harinya memunculkan berbagai kesulitan. 

Walaupun demikian itulah yang membentuk kekuatan sampai ketangguhan dari dalam diri penulis. Dimana penulis kini mampu melewati berbagai masa sulit  berupa tantangan dalam beraktitas seperti kemacetan lalu lintas atau hal lainnya menciptakan penulis menjadi sosok yang tangguh sampai adaptif.

Melalui pengalaman hidup di Jakarta membuat penulis terus belajar untuk beradaptasi dari perubahan cepat sampai menjadi pribadi yang responsit terhadap berbagai situasi yang datang menghadang. Tetapi jika penulis harus pindah ke Ibu Kota Baru yang ada di Kalimantan yang serba modern sampai canggih tentunya akan menghasilkan output yang berbeda bagi penulis dalam menghadapi masa depan yang penuh misteri tersebut.

Oleh karena itulah membuat penulis akan tetap memilih untuk tinggal di Jakarta meskipun sudah tidak berstatus sebagai Ibu kota Indonesia. Semua tersebut agar membuat penulis menjadi sosok yang tangguh dalam menghadapi berbagai macam tantangan kehidupan yang menerjang di masa depan nanti. Setiap solusi yang dihasilkan akan menjadi penopang dalam merealisasikan visi Indonesia Emas 2045 yang akan datang.

Jadi apakah para pembaca yang tinggal di Jakarta akan tetap tinggal atau pindah ke Ibu Kota Baru yang berada di Kalimantan?.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda para pembaca. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun