Mohon tunggu...
Muhammad Taufan
Muhammad Taufan Mohon Tunggu... Penulis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ibu Kota Indonesia di Jakarta Menjadi Ujian dalam Beradaptasi dan Pemindahannya ke Kalimantan

7 Februari 2024   17:26 Diperbarui: 7 Februari 2024   18:03 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: commons.wikimedia.org

Tinggal di Indonesia merupakan pengalaman yang luar biasa dalam memperkaya kehidupan dengan keindahan alam dan keberagaman budaya. Di setiap pulau yang ada di Indonesia juga akan menawarkan suasana unik dipengaruhi oleh kekayaan alam yang menakjubkan. Berbagai bentuk kekayaan alam dari mulai pantai yang eksotis sampai pegunungan ditawarkan. 

Belum lagi keberagaman budaya juga memberikan sentuhan pengalaman yang unik dan berbeda di setiap destinasi dikunjungi. Dari sekian banyak wilayah tersebut ada satu tempat untuk berkumpulnya hal tersebut berada di Ibu Kotanya yang terletak di Jakarta yang menawarkan tempat kemegahan perkotaan yang dibalut oleh pesona tradisional.

Dibeberapa waktu yang lalu pemerintah Indonesia membuat keputusan yang cukup mengejutkan terkait pemindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan. Keputusan tersebut menciptakan pergeseran besar dalam peta geopolitik dan pembangunan nasional. Padahal Jakarta sudah sejak lama menjadi pusat pemerintah dan eknomi bagi Indonesia. 

Tetapi saat ini adanya pemindahan tersebut menjadi langkah untuk menciptakan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia yang dimulai dari Kalimantan. Diharapkan juga langkah tersebut memberikan peluang yang besar dalam memaksimalkan potensi ekonomi sampai sumber daya alam di Kalimantan yang belum dimaksimalkan secara baik. Belum lagi adanya pemindahan tersebut akan dapat mengurangi beban Jakarta telah sejak lama besar dan pelik terkait masalah yang ada didalamnya seperti banjir, polusi, dan lain-lain.

Pelaksanaan pemindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan juga membawa implikasi signifikan terkait perubahan dinamika sosial dan ekonomi. Adanya pergeseran pusat pemerintahan akan berdampak kepada pemindahan masyarakat secara besar-besaran sebagai penggerak aktifitas pada Ibu Kota Indonesia baru tersebut. 

Pemindahan masyarakat akan dapat menciptakan tantangan besar terkait adaptasi sosial masyarakat terhadap lingkungan yang baru termasuk perubahan dalam pola hidup, kebiasaan, dan interaksi sosial. Selain itu hal tersebut juga perlu diperhatikan pula aspek ekonomi yang terkait dengan peluang kerja, perkembangan bisnis, dan infrastruktur yang mendukung keberlanjutan kehidupan sehari-hari penduduk. Maka dari itu pihak pemerintah diperlukan dalam merancang kebijakan untuk mendukung akan integrasi masyarakat lokal dengan pendatang baru sehingga dibutuhkan ketersediaan akan fasilitas dan layanan yang memadai.

Bukan hanya itu saja keputusan pemerintah memidahkan Ibu Kota Indonesia memicu tanggapan masyarakat Jakarta. Bisa dikatakan tanggapan tersebut membuat masyarakat terbagi menjadi dua berupa pro dan kontra. Alasan masyarakat masuk ke dalam pro karena langkah tersebut dinilai sebagai peluang dalam meraih kehidupan yang lebih baik di tempat baru. Belum lagi masyarakat pro juga turut membantu dalam mengurangi tekanan dari masalah pelik bagi wilayah Jakarta yang tidak kunjung selesai.

Namun di sisi lainnya yang kontra karena adanya perasaan cemas terkait sosial dari pemindahan tersebut seperti perubahan akan relokasi masyarakat terkait gaya hidup yang berbeda secara signifikan. Masyarakat merasa tidak cocok dengan gaya hidup yang membuat menjalani kehidupan di lokasi baru tidak nyaman. 

Dengan sudah tinggal sangat lama di Jakarta sudah terbentuk hubungan emosional, ikatan budaya, sampai keterlibatan dalam kehidupan komunitas yang tidak akan bisa lepas begituh saja. Tidak hanya itu munculnya kekhawtiran terkiat pelepasan rumah, pekerjaan, dan lingkungan yang menemani kehidupan sehari-hari dan ketidakpastiaan kondidi hidup di Ibu Kota baru menjadi pendorong penolakan. Sehingga masyarakat yang menolak tersebut munculkan jalan keluar yang lain berupa keputusan tetap tinggal di Jakarta.

Keputusan untuk tetap tinggal di Jakarta meski tidak lagi memegang status sebagai Ibu Kota Indonesia menjadi pilihan pribadi bagi penulis. Apalagi penulis pernah menjadi bagian dari masyarakat Jakarta dengan status mahasiswa di salah satu universitas di wilayah tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun