Mohon tunggu...
Muhammad Taufan
Muhammad Taufan Mohon Tunggu... Penulis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggagas Konektivitas Udara sebagai Tonggak Kemajuan Pariwisata Indonesia di Provinsi Nusa Tenggara Timur

25 Januari 2024   16:44 Diperbarui: 25 Januari 2024   19:00 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di antara dua benua dan dua samudra. Tidak hanya itu Indonesia juga memiliki pesona yang dipancarkan oleh keindahan alam yang masih belum tersentuh oleh banyak orang. Adanya keindahan alam tersebut dapat menjadi sumber kebanggaan bagi masyarakat serta data tarik luar biasa bagi para wisatawan untuk datang. Jika dilihat dari ujung barat hingga timur menyajikan lanskap yang begituh beragam mulai dari hutan hujan tropis sampai pantai pasir putih.

Semua bentuk keindahan alam tersebut masih terjaga keasrian alamnya dengan baik. Hal tersebut memberikan kesempatan yang langka bagi pengunjung untuk merasakan keindahan yang autentik dan menyatu dengan alam secara langsung. Maka dalam gemerlapnya keindahan alam tersebut mengundang para wisatawan yang cinta dengan alam untuk menjelajahi keajaiban yang masih tersembunyi tersebut. Dari sekian banyak salah satu tempat tersebut terletak di Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Propinsi Nusa Tenggara Timur atau bisa disebut dengan NTT memegang keajaiban khususnya pada tiga pulau utama berupa Flores, Sumba, dan sebagian pulau Timor. Dimana masing-masing pulau menyuguhkan pesona alam yang dibarengi akan kebudayaan sehingga menciptakan lanskap yang berbeda-beda di setiap sudutnya. Flores menawarkan perbukitan hijau dan pemandangan gunung merapi yang megah. Sumba menawarkan akan budaya Indonesia melalui tradisi adat sampai rumah adat khas. Sedangkan sebagian pulau Timor menyuguhkan kekayaan biodata laut sampai pantai yang menakjubkan.

Setiap keindahan pada pulau tersebut akan menarik para wisatawan untuk menjelajahi keindahan yang luar biasa. Berdasarkan data dari Badan Otorita Labuan Baju Flores (BOLBF) memaparkan jumlah wisatawan yang datang ke Labuan Baju hingga 11 Desember 2023 telah mencapai angka 880.000 wisatawan. Adanya potensi keindahan alam dan jumlah wisatawan yang berkunjung kini pihak tersebut di tahun 2024 menargetkan sebanyak 1 juta wisatawan berkunjung.

Untuk dapat mencapai setiap pulau di NTT para wisatawan hanya dapat mengaksesnya melalui dua jalur berupa laut dan udara. Penggunaan jalur laut memberikan pengalaman perjalanan unik yang akan menawarkan pemandangan yang indah selama perjalanan. Walaupun demikian penggunaan jalur laut memiliki kekurangan seperti waktu perjalanan lebih lama sampai aksesibilitas ke pulau terpencil menjadi terbatas.

Di sisi lain penggunaan jalur udara menawarkan kelebihan yang signifikan dibandingkan jalur laut. Penggunaan jalur udara ke NTT telah ditunjang pula akan keberadaan bandara utama seperti Bandara Komodo di Labuan Bajo atau Bandara El Tari di Kupang. Adanya infrastuktur jalur udara tersebut menawarkan waktu perjalanan yang lebih singkat bahkan dalam hitungan jam sudah sampai. Dengan waktu perjalanan tersebut membuat para wisatawan dapat lebih banyak mengeksplorasi lebih menyeluruh di berbagai pulau di NTT.

Sumber: https://pixabay.com/id/photos/ryanair-boeing-boeing-737-800-5249631/
Sumber: https://pixabay.com/id/photos/ryanair-boeing-boeing-737-800-5249631/

Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah wisatawan agar tidak terjadi kekacauan saat menggunakan jalur udara ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Pertama berupa pembaruan dan peningkatan pada infrastuktur di bandara udara Bandara Komodo di Labuan Bajo dan Bandara El Tari di Kupang. Secara spesifik pada bandara udara berupa perluasan landasan pacu, apron, sampai terminal penumpang menjadi prioritas utama. Hal tersebut demi mengakomodasi berbagai jenis pesawat yang datang untuk meningkatkan kapasitas operasional bandara.

Selanjutnya yang dilakukan berupa perbaikan dalam aspek teknologi penerbangan menjadi hal yang ensensial. Dimana secara lebih spesifik berupa peningkatan sistem navigasi udara, pembaruan peralatan pemeliharaan pesawat, dan peningkatan keamanan bandara. Adanya peningkatan tersebut untuk mendukung operasional yang lebih efisien dan nyaman. Selain itu peningkatan sistem tersebut akan dapat memperkecil potensi keterlambatan penerbangan sampai memberikan pengalaman yang lebih bagi bagi para wisatawan sebagai pengguna.

Dalam upaya meningkatkan frekuensi penerbangan dan jaringan rute dibutuhkan keterlibatan pemerintah Provinsi NTT dengan menjalin kemitraan dengan maskapai penerbangan. Pihak pemerintah dapat memberikan dukungan kebijakan dan insentif dalam mendorong maskapai untuk membuka rute baru atau meningkatkan frekuensi penerbangan ke destinasi di NTT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun