Hidup lama di rumah klasik tua menyimpan beragam kenangan dalam relungnya.
Penghuni berupa orang tua kini sedang duduk di kursi usang dengan penuh makna.
Wajah mereka yang telah bertransformasi dari semangat dulu memancar kini menghilang.
Mimik wajah kini terukir oleh rentetan perubahan waktu akan kehidupan terlewati mengalir.
Rambut kelabu menandakan serat kisah yang memanjang dan dalam baginya.
Cerita masa lalu tersemat di setiap helai yang takkan pudar.
Mata mereka menunjukan seperti jendela dari pelajaran hidup yang telah dijalani.
Kisah perjalanan terdengar seperti buku tebal yang menarik untuk didengarkan.
Jejak langkah di tanah telah mencapai ratusan kilometer yang membentang.
Menyisakan perjalanan cinta dan perjuangan yang tak terlupakan.
Tangan yang kuat kini telah bergetar saat menyentuh secangkir teh hangat.
Gemetar tersebut tetapi saat memberikan kasih sayang tak pernah luntur atau tergantikan.
Setiap keriput di wajah menjadi tanda kebijaksanaan yang meresap dalam dirinya.
Hidup di tengah senja yang meredup kini mereka hanya bisa duduk bersama.
Orang tua itu kini telah menua namun tak pernah usang dalam cinta.
Hari berganti selama tahunan berlalu tetapi namun cinta abadi tak berubah.
Mereka adalah pelaut dalam lautan kenangan yang mendalam.
Bersatu dalam pelukan waktu yang tak terbatas seperti puisi yang terus berkisah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI