Mohon tunggu...
Muhammad Taufan
Muhammad Taufan Mohon Tunggu... Penulis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenangan di Rumah Klasik Tua

22 Januari 2024   06:38 Diperbarui: 22 Januari 2024   07:11 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Tangan yang kuat kini telah bergetar saat menyentuh secangkir teh hangat.

Gemetar tersebut tetapi saat memberikan kasih sayang tak pernah luntur atau tergantikan.

Setiap keriput di wajah menjadi tanda kebijaksanaan yang meresap dalam dirinya.

Hidup di tengah senja yang meredup kini mereka hanya bisa duduk bersama.

Orang tua itu kini telah menua namun tak pernah usang dalam cinta.

Hari berganti selama tahunan berlalu tetapi namun cinta abadi tak berubah.

Mereka adalah pelaut dalam lautan kenangan yang mendalam.

Bersatu dalam pelukan waktu yang tak terbatas seperti puisi yang terus berkisah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun