Mohon tunggu...
Muhammad Taufan
Muhammad Taufan Mohon Tunggu... Penulis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tur Edukasi Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Bersama Kompasianer Air

29 Desember 2023   23:54 Diperbarui: 30 Desember 2023   00:01 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: id.wikipedia.org


Tetapi karena penulis merasa begituh bersemangat maka datang sangat pagi sekali jika dilihat berada di sekitar pulul 07.25. Dikarenakan masih tergolong sangat pagi maka penulis memilih mencari sarapan seperti nasi kuning terlebih dahulu. Setelah sarapan rasanya mulut ini masih kurang nyaman oleh karena itu penulis mencari warung kopi terdekat.

Saat sedang diwarung kopi tersebut barulah para Aviator dan Aviatrix Kompasianer Air mulai berdatangan. Mas Kamil sebagai admin Kompasiana sampai Pak Taufik merupakan salah satu admin dari Kompasiana Air. Tentunya masih banyak orang-orang yang datang terlibat dari kegiatan tersebut.

Ada banyak sekali informasi dan lokasi yang diberikan saat tur dilakukan salah satunya berupa skadron. Menurut tur yang diberikan ada banyak sekali skadron di Pangkalan Udara Halim berupa skandron 17, 31, 2, dan 45. Dimana setiap skandron memiliki peran sampai fungsi yang berbeda-beda tetapi satu sama lain saling bahu membahu dalam membuat Indonesia bergerak ke arah yang lebih baik dalam hal udaranya.

Sumber: id.wikipedia.org
Sumber: id.wikipedia.org

Skuadron 17 atau biasa dipanggil dengan nama “Golden Eagle” merupakan garda terdepan untuk pertahanan udara Indonesia. Dimana pesawat tempur yang digunakan berupa pesawat jenis Boeing B-737 400, C-130 Hercules, dan Fokker F27 Friendship. Dari skuadron 17 ini memiliki motto “Garuda di Udara, Purnama di Bumi”. Hal tersebut menegaskan tekad untuk menjaga kedaulatan udara Indonesia. Adanya Golden Eagle tersebut menjadi simbol kebanggaan dan semangat juang dalam mempertahanan Indonesia di bidang udara.

Skuadron 31 memiliki panggilan “The Vampires” yang memiliki peran khusus dalam operasi udara angkut militer menggunakan 10 Pesawat C-130B Hercules . Motto dari skuadron ini berupa "Victory in the Air, Precision on the Ground". Adanya motto tersebut dapat mencerimnkan bahwa fokus utama dari skuadron tersebut meraih kemenangan di udara serta ketepatan dalam setiap tugas operasionalnya. Belum lagi adanya panggilan “The Vampires” menambahkan sentuhan keunggulan dan keahlian khusus dalam operasi-operasi udara yang kompleks.

Pada sektor operasi udara angkut militer berupa skuadron 2 dikenal dengan nama “Wing of Storm”. Untuk skuadron 2 menggunakan C-47 Dakota (1950-an), Ilyushin Il-14, Avia-14 (1970-an), Fokker 27 Troopship (1976 - 2012), CN-235 (1993 - 2019) dan C-295M (2012 - sekarang). yang memiliki motto “Bersama Kita Kuat”. Sehingga pada skuadron 2 lebih menekankan kepada kekuatan kolaborasi dan solidaritas yang diperlukan dalam menghadapi berbagai macam tugas yang menantang. Untuk panggilan dari skuadron 2 berupa “Herky” yang menjadi identitas unik menghubungkan skuadron tersebut dengan pesawat yang dioperasikan.

Sumber: id.wikipedia.org
Sumber: id.wikipedia.org

Sedangkan untuk skuadron 45 atau “The Otters” memiliki fokus pada pelatihan dan pendidikan penerbangan. Pada skuadron tersebut menggunakan pesawat jenis Helikopter/rotary wing. Motto yang digunakan pada skuadron tersebut berupa "Rising Otters, Flying Higher". Hal terserbut mencerminkan semangat skuadron tersebut untuk terus menerus meningkatkan kemampuan dan prestasinya. Sedangkan untuk panggilan dari skuadron tersebut bernama "The Otters" yang menciptakan atmosfer kekeluargaan dalam skuadron ini.

Sudah sangat umum bahwa dalam dunia penerbangan biasanya untuk pilot diisi oleh laki-laki tetapi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma adanya juga sosok perempuan. Nama dari sosok perempuan tersebut dipanggil dengan nama Mba Tika. Adanya Mba Tika bukan hanya menciptakan sejarah bagi perempuan dalam dunia penerbangan militer saja. Tetapi lebih dari itu bahkan dapat dikatakan Mba Tika menjadi sosok yang memancakan ketangguh dan semangat juang. Melalui keberanian dalam mengukir pada dunia penerbangan militer membuktikan bahwa Mba tidak sudah berada menyuarakan pesan kuat bahwa impian dan potensi tidak terbatas oleh jenis kelamin.

Adanya tur yang dilakukan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma merupakan momen yang mengesankan. Diakhir tur tersebut dilakukanlah penyerahan plakat dari Kompasianer Air disertai bingkisan dari Kompasiana kepada pihak Halim Perdanakusuma sebagai penutup tur tersebut. Suasana penyarah dilakukan pada area museum setelah setiap peserta yang terlibat menyaksikan sebuah film dokumenter mengenai sejarah Lanud Halim Perdanakusuma.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun