Rara kembali lagi merasakan kekosongan di dalam hatinya. Kepergian Dika membuat hatinya hancur kembali. Cinta yang datang kepada Rara harus begituh cepat sambil meninggalkan luka yang sangat dalam baginya. Dalam renungan Rara bertanya-tanya mengapa takdir selalu memainkan permainan yang begitu kejam kepadanya.
Dalam kesedihan dan kehampaan Rara memutuskan kembali ke kota asalnya. Rara kembali ke rumahnya yang sedang sunyi dilengkapi suasana kehampaan sampai kenangan yang menyakitkan. Walaupun demikian kamar Rara kini terasa terlalu besar bagi dirinya. Kotak kenangan yang pernah terkunci rapat kini tergeletak di hadapannya. Rara membukanya dan menemukan berbagai surat panjang yang dituliskan untuk Galang. Lembaran-lembaran surat itu menjadi saksi bisu dari cinta yang tak berbalas.
Rara merenung kembali sambil mengenang semua kenangan yang menyakitkan tersebut. Tidak lupa ia bertanya kepada dirinya akan cinta yang membawa penderitaan. Namun karena dalam keheningan yang menyelimuti tersebut membuat Rara memiliki kekuatan untuk bangkit. Kekecewaan sampai luka-luka yang dialaminya membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih kuat.
Waktu terus berjalan dengan sangat cepat membuat Rara harus tetap melanjutkan kehidupan sambil membawa luka. Rara memilih menjadi pribadi yang memiliki tekad baru walaupun terdapat bayang-bayang cinta yang tidak terbalas. Tetapi Rara memilih untuk menuliskan cerita hidupnya tersebut dalam cerita yang menyenangkan bukan akan kehidupan percintaan yang tragis.
Maka dalam kesedihan sampai kehilangan Rara akan terus belajar bahwa hidup akan selalu tidak adil dan cinta akan tidak selalu berakhir bahagia. Terkadang dalam hidup terdapat jalan yang sulit dan menyakitkan. Namun di dalam setiap tragedi yang terjadi akan selalu ada kekuatan untuk bangkit dan melanjutkan. Sehingga Rara menjadi saksi hidup bahwa meskipun cinta terkadang memabwa kepedihan. Tetapi didalamnya akan terdapat pula sisi keindahan dan kekuatan untuk tumbuh menjadi sosok pribadi yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H