Mohon tunggu...
Muhammad Taufan
Muhammad Taufan Mohon Tunggu... Penulis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari Cinta yang Terluka Menuju Kekuatan yang Menggugah Hati

18 Desember 2023   14:56 Diperbarui: 18 Desember 2023   15:56 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://pixabay.com/id/photos/kelas-sekolah-pendidikan-2093743/

Saat ini angin sepoi-sepoi sedang beraktifitas di rambut Rara di tepi taman yang sedang sunyi. Belum lagi senja yang merona-rona seolah-olah menjadi cermin akan kondisi hati yang saat itu dipenuhi oleh kegelapan. Rara yang saat itu sedang duduk di bangku taman sedang dilanda akan perasaan yang sedang terluka. Hati hancur berkeping-keping merupakan hal pertama yang dirasa. Tetapi setelah itu dalam setiap detik berganti menjadi beban yang akan semakin menusuk pada hati sampai pikiran.

Cinta yang sudah terpendam sangat lama pada hati terhadap Galang telah mengukirkan luka sangat dalam. Dimana Galang merupakan teman baik dari Rara sejak masih kecil. Padahal sejak kecil sampai tumbuh dewasa Rara belum merasakan getaran perasaan yang tumbuh. Tetapi pada pagi hari itu semua menjadi berubah. Seketika Rara mulai merasakan hati berdebar kepada Galang. Sehingga pada saat itu Rara memutuskan untuk mengungkapkan perasaan yang terpendam.

"Galang" kata Rara membuka percakapan dengan sangat ragu tetapi lemah lembut dalam suara yang dihasilkan "ada yang ingin ku katakan kepada mu".

Seketika Galang langsung menoleh sambil memberikan senyuman yang khas "Apa, Ra?". Walaupun Galang juga merasa binggung akan apa yang mau Rara sampaikan kepadanya.

Mendengar jawaban dari Galang seketika membuat Rara menelan ludah sambil merasa ketegangan disekujur tubuhnya. Walaupun demikian Rara mencoba untuk menyusun kata-kata yang sudah ia siapkan sejak lama. Tetapi suara yang keluar dari mulut Rara sangatlah melengking sambil matanya terpejam rapat-rapat tanpa cela.

"SAYA... SAYA MENYUKAIMU GALANG SUDAH LAMA" ucap Rara.

Detik berlalu cukup lama tanpa adanya respon yang diberikan. Bahkan yang ada setelah itu hanya keheningan semata selama beberapa detik. Walaupun demikian Rara akhirnya memberanikan diri untuk membuka mata untuk menemui tatapan dingin Galang. Tetapan tersebut sepertinya Galang sedang mencerna kalimat yang diucapkan oleh Rara. Memang pada saat itu detik berganti bagi Rara seperti berabad-abad lamanya. Hingga pada akhirnya Galang akhirnya merespon atas pemaparan perasaan dari Rara.

"Maaf Rara" itu jawaban yang diberikan oleh Galang. "Aku hanya menganggap mu sebagai sahabat baik ku". Nada Galang mulai berubah menjadi tegas "Aku tidak pernah melihat mu lebih dari itu".

Sumber: https://pixabay.com/id/photos/kue-kering-jantung-dipanggang-rusak-2333024/
Sumber: https://pixabay.com/id/photos/kue-kering-jantung-dipanggang-rusak-2333024/

Atas jawaban yang diberikan oleh Galang membuat Rara merasakan dunia terasa runtuh seketika. Pada detik tersebut hatinya hancur berkeping-keping seperti kaca yang pecah. Walaupun demikian ia tetap berusaha menyembunyikan perasaan tersebut di balik senyum palsu yang ditampilkan oleh wajahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun