Mohon tunggu...
Muhammad Taufan
Muhammad Taufan Mohon Tunggu... Penulis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjalanan Menuju Bangku Universitas Negeri yang Tidak Akan Pernah Terlupakan

2 September 2023   23:01 Diperbarui: 2 September 2023   23:06 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persaingan (Sumber: pixabay.com/)

Dalam menjalani perjalanan kehidupan ini pastinya akan dipenuhi warna yang menjadi momen yang tidak akan penah pudar dalam ingatan. Momen-momen tersebut akan selalu melekat erat dalam jiwa dan membentuk menjadi bagian integral dalam narasi kehidupan seseorang. Meskipun terkadang waktu telah berlalu tetapi momen tersebut akan hadir secara jernih seperti lukisan indah di ruang galeri ingatan. Dimana ingatan momen tersebut dari mulai tawa riang di suatu pagi sampai air mata yang mengucur disetiap detiknya merupakan momen yang berharga. Dari sekian banyak momen tersebut ada sebuah momen yang tidak akan pernah terlupakan bagi penulis salah satunya akan mendapatkan bangku di pendidikan universitas.

Melihat kondisi masyarakat khususnya orang tua pasti memiliki keinginan kepada anaknya untuk dapat kuliah di universitas negeri. Sering kali keinginan tersebut menjadi sebuah harapan besar dan cita-cita yang mendalam sampai berani untuk mengorbankan berbagai macam hal seperti harta berupa tanah untuk jual agar dapat menopang biaya yang dibutuhkan. Bagi para orang tua anak kuliah di universitas menjadikan sebuah prestasi dibarengi dengan kesempatan yang besar untuk meraih masa depan yang lebih cerah lagi bagi sang anak seperti penulis dimasa depannya.

Pemahaman orang tua tersebut muncul dari keyakinan bahwa dengan memasukan sang anak seperti penulis ke lembaga pendidikan negeri yang memiliki standar kualitas yang lebih tinggi akan dapat membuat peluang yang lebih luas dimasa depan. Sehingga diakhirnya dapat mengangkat derajat sosial dan ekonomi keluarga khususnya sang anak dimasa depannya. Apalagi dengan mengarahkan ke pintu gerbang universitas ada sebuah selipan harapan bagi sang anak seperti penulis untuk mendapatkan ilmu pengetahuan terbaik yang nantinya akan berkontribusi positif pada masyarakat dan bangsa.

Universitas (Sumber: pixabay.com/)
Universitas (Sumber: pixabay.com/)

Maka dari itu setelah menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) maka penulis digenjot secara maksimal untuk belajar. Dari pagi sampai malam semua dikerahkan untuk belajar menyelesaikan berbagai macam soal yang ada. Bahkan pada saat itu buku setebal bantal dicoba untuk dikerjakan sampai tuntas. Muak sampai lelah sudah sangat sering dirasakan oleh seluruh tubuh seperti mata sampai otak. Tetapi hal tersebut harus tetap ditahan sampai penulis dapat menyelesaikan latihan akan soal untuk lolos mendapatkan bangku kuliah di universitas.

Ya, harus diakui bahwa mendapatkan bangku universitas negeri menjadi tantangan yang sangat berat dan sangat selektif. Persaingan sangat ketat sekali karena jumlah pendaftar yang melimpah dengan keterbatasan kouta yang disediakan. Sehingga peluang seseorang untuk mendapatkan sangatlah kecil sampai jika dihitung berada di antara nol komaan. Belum lagi saingan tersebut semakin tinggi karena dua angkatan diatas serta siswa dan siswi terbaik ikut juga didalam kompetisi tersebut. Maka diakhirnya seseorang yang mendapatkan bangku universitas negeri merupakan siswa dan siswi terbaik dari hasil seleksi.

Berdasarkan pada saat itu ada dua cara untuk mendapatkan bangku universitas negeri ada dua cara melalui jalur rapot dan jalur tes tulis. Untuk jalur rapot sepertinya pada saat itu peluang sangat kecil sekali. Hal tersebut karena nilai rapot jika harus digambarkan seperti jalur roller coaster ada yang besar dan kecil. Padahal peluang untuk masuk melalui jalur rapot harus seperti anak tangga yang naik terus atau berada diatas terus tanpa mengalami penurunan. Melihat kondisi nilai tersebut walaupun diatas standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masih kurang puas. Sehingga saat pengumuman berlangsung penulis mendapatkan warna merah yang menandakan tidak lulus mendapatkan bangku universitas negeri.

Setelah mendapatkan pengumuman tersebut penulis langsung mengenjot kembali untuk latihan. Dimana latihan tersebut benar-benar berbeda dengan materi yang diberikan oleh sekolah. Berdasarkan informasi yang beredar juga sepakat memaparkan soal di tes tulis sangat berat. Maka untuk menyelesaikan orang tua penulis mendatangkan guru ke rumah untuk dibimbing. Disaat itu seperti kegiatan yang dilakukan seperti makan, beribadah, tidur, dan latihan. Hampir setiap hari kegiatan hanya berputar itu-itu saja. Apalagi pada saat itu kegiatan belajar mengajar di SMA juga sudah tidak ada sehingga ada waktu kosong sebelum mendapatkan ilmu pengetahuan di bangku universitas.

Untuk tes tulis juga terbagi ke dalam berbagai macam seperti tes tulis biasa dan tes mandiri. Perbedaan dua tes tersebut dapat terlihat dari biaya yang dikeluarkan dimana tes mandiri lebih besar pengeluarannya dibandingkan tes tulis biasa. Walaupun demikian terkadang para orang tua akan merelakan harta bendanya di jual agar sang anak tetap masuk di universitas negeri walaupun harus melewati tes mandiri yang mahal. Atas perjuangan tersebut membuat penulis semangat lagi untuk mendapatkan bangku di universitas.

Persaingan (Sumber: pixabay.com/)
Persaingan (Sumber: pixabay.com/)

Disitulah tiba banyak universitas yang melaksanakan tes tulis baik biasa yang dilakukan secara kolektif dan tes mandiri. Pada tes tulis biasa terdapat tiga pilihan disitulah penulis melakukan sebuah strategi berupa pemilihan universitas. Posisi pertama sebagai universitas yang yakin masuk, kedua sebagai posisi 50 diterima dibanding 50 ditolak, sedangkan posisi ketiga sebagai 70 ditolak dibanding 30 diterima. Sehingga walaupun terpilih di posisi ketiga masih sesuai dengan keminatan penulis.

Bisa dikatakan tes tulis universitas sangatlah sulit sering kali membuat mental dan akademik di uji sesuai dengan kemampuan dari para calon mahasiswa seperti penulis. Kompleks dan analisa merupakan dua kata yang menggambarkan soal tes tulis tersebut. Sering kali untuk memecahkan masalah tersebut juga semakin sulit karena terdapat batasan waktu sehingga ketika terlewat batas waktu dianggap gagal. Pastinya akan memunculkan ketegangan selama proses ujian berlangsung. Walaupun kondisi tersebut pastinya terdapat sebuah peluang cahaya kehidupan yang sangat cerah untuk penulis agar dapat diselesaikan dengan baik dan benar.

Semua tes tulis baik yang biasa dan mandiri dilakukan semua tanpa terlewatkan. Harga yang harus dibayarkan untuk mengikuti peluang tes tulis tersebut juga cukup besar. Belum lagi harga tersebut akan meningkat dengan biaya lainnya yang harus dikeluarkan. Dimana biaya tersebut seperti makan, minum, atau bahkan penginapan saat tidak dilokasi rumah. Tetapi untuk biaya penginapan dapat ditekan karena lokasi ujian tes tulis dilakukan di sekitar rumah ataupun jika jauh masih bisa ditempuh oleh kendaraan motor. Sehingga biaya besar masih didominasi oleh biaya pendaftaran dibandingkan biaya lainnya.

Kini pengumuman akan tes tulis tersebut dipampang pada website. Tentunya sudah pasti website tersebut akan selalu down saat diawal-awal. Untuk penulis sendiri biasa dibuka saat agak malam karena sudah mudah diakses. Saat membuka pengumuman tersebut seperti adanya perpaduan antara harapan yang tak terhinngga dan realitas yang mengharumkan. Pastinya jika diterima akan adanya sebuah kilatan senyum bahagia dan air mata akan merasuki mimpi-mimpi yang menjadi nyata. 

Apalagi dibalik momen diterima tersebut terbayarkan akan perjalanan panjang yang sudah berusaha keras, belajar tanpa henti, sampai semangat tak kenal lelah. Pengumuman pun terlihat dilayar laptop yang disitu tertulis nama penulis. Seketika penulis langsung berterima kasih dan memaparkan berita tersebut kepada orang tua penulis. Semua orang saat itu terharu karena penulis akhirnya mendapatkan bangku di univeristas. Hal yang lebih bersyukur kembali penulis masuk ke dalam tes tulis biasa sehingga biaya yang harus dikeluarkan dapat lebih ditekan.

Maka dalam setiap cerita hidup berupa momen berharga diterima di universitas negara memiliki tempat yang istimewa yang tidak akan penah pudah oleh waktu. Momen tersebut juga mengajarkan akan sebuah perjalanan menuju pencapaian akan kombinasi antara tekad, dedikasi, dan mimpi. Di antara halangan-halangan yang sulit maka momen penerimaan ini adalah hadiah terindah yang dapat menghapuskan semua keraguan dan rintangan. 

Momen itu juga menggambarkan betapa pentingnya ketekunan dan semangat dalam meraih impian serta mengingatkan akan kekuatan dalam keyakinan diri. Meskipun menjadi akhir dari satu babak momen tersebut adalah awal dari petualangan baru yang dipenuhi dengan peluang dan potensi saat menyenyam pendidikan di universitas tersebut. Ketika melihat kembali momen tersebut akan selalu menjadi sumber inspirasi yang mengingatkan bahwa tiap usaha tak pernah sia-sia dan setiap mimpi dapat menjadi kenyataan melalui kerja keras dan tekad yang tak tergoyahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun