Kehidupan ini selalu berubah. Itulah kalimat yang selalu ditekankan saat seseorang menjalani kehidupan sehari-hari. Perubahan tersebut kian dipercepatan dengan munculnya sebuah pandemik yang dikenal oleh masyarakat dengan nama Covid-19. Apalagi di Indonesia juga termasuk ke dalam negara yang terserang pandemik tersebut. Berdasarkan data hingga hari Kamis tanggal 6 April 2023 secara total kasus kematian akibat Covid-19 sudah mencapai angka 161,04 ribu orang. Atas jumlah data tersebut membuat Indonesia menempati angka kematian Covid-19 di urutan dua tertinggi di Asia oleh Worldometer.
Secara pasti akan ada sebuah dampak yang diberikan atas hal tersebut kepada kehidupan masyarakat hal tersebut dapat terlihat dari pemerintah. Dimana sikap pemerintah yaitu banyak mengeluarkan kebijakan yang dikeluarkan salah satunya yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan tersebut membuat seluruh lapisan yang ada di masyarakat Indonesia harus menurutinya. Tujuan dari kebijakan tersebut secara sederhana yaitu untuk menekan kegiatan masyarakat di luar ruangan yang diujungnya membuat terjadi pemutusan penyebaran virus Corona karena tidak adanya kontak secara langsung antar individu.
Penerapan kebijakan PSBB pertama kali di mulai saat memasuki bulan April 2020. Kebijakan tersebut membuat banyak kegiatan masyarakat lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berada di dalam rumah. Ada banyak sekali kegiatan yang di dalam rumah antara lain sekolah, bekerja, dan lain-lain. Tidak hanya itu saja pada saat itu juga kegiatan di luar ruangan seperti kegiatan musik harus mengalami penundaan dahulu. Sehingga mau tidak mau masyarakat yang biasanya dapat dengan mudah melakukan perjalanan ke suatu tempat untuk mengembalikan semangat yang hilang akibat beban kehidupan yang besar tidak dapat dilakukan.
Untuk tetap dapat melakukan kegiatan berpergian ke suatu tempat tetapi tetap berada di dalam rumah maka solusi yang dapat dilakukan yaitu wisata virtual menggunakan aplikasi Zoom. Penggunaan wisata virtual Zoom tersebut nyatanya memberikan banyak sekali keuntungan di dalamnya salah satunya yaitu tidak harus mengeluarkan tenaga yang cukup besar untuk dapat pergi jauh ke suatu tempat. Bahkan dibeberapa kasus ada yang bisa sampai menghemat waktu dan uang karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk transportasi atau hal lainnya.
Maka tidak usah heran jika saat sedang berada pada kehidupan pandemik ada banyak sekali pihak pengelola wisata untuk menawarkan tur virtual melalui Zoom. Ada banyak sekali tempat wisata yang menawarkan tur virtual tersebut seperti museum sampai galeri seni. Agar seseorang dapat melakukan kegiatan wisata virtual menggunakan Zoom maka seseorang harus dapat bergabung terlebih dahulu dengan grup wisata yang memberikan layanan tersebut. Salah satu pihak yang menyediakan layanan virtual tersebut bernama KOTeKA.
KOTeKA merupakan sebuah singkatan yang berasal dari kata "Komunitas Traveler Kompasiana". Dimana secara arti merupakan sebuah komunitas yang menggunakan platrform Kompasiana dengan bidang yang diambil tentang perjalanan atau traveler. Kegiatan para anggota KOTeKA ada banyak sekali dari mulai unggah artikel, foto, sampai video yang berkaitan tentang perjalanan. Tidak hanya itu terkadang melakukan disksi atau hal lainnya tetapi masih berkaitan dengan perjalanan. Salah satu contoh bukti kegiatan yang dilakukan oleh pihak KOTeKA yaitu Travel Virtual ke Barcelona bersama Wisata Kreatif Jakarta.
Pada kegiatan yang dilakukan tersebut pihak KOTeKA melakukan kerja sama dengan pihak lain yaitu Wisata Kreatif Jakarta. Pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan tersebut masih berada di hawa tahun baru dengan waktu lebih spesifik pada hari Jumat tanggal 6 Januari 2023. Untuk jadwal waktu pelaksanaan di mulai dari pukul 19.30-22.00 WIB. Pada pelaksanaan tersebut di tour guide pemandu acara tersebut bernama Erin Edward yang secara langsung di lakukan dari Barcelona, Spanyol.Â
Erin Edward merupakan salah satu pihak yang tergabung dalam Tim Guide Wisata Kreatif Jakarta dan anggota dari HPI Jakarta Divisi Bahasa Korea. Pada saat itu ia sedang menjalani kegiatan studinya untuk S2 di negara Spanyol melalui beasiswa yang disedikan oleh Pemerintah Indonesia yang dikenal dengan nama LPDP. Dalam sesi perjalanan tersebut Erin banyak sekali menceritakan orang-orang yang mengikuti kegiatan tersebut lebih dekat dan jelas seperti sedang berada di kota Barcelona secara langsung.
Bahkan sisi cerita yang disuguhkan dengan ragam sisi Heritage dan modernitasnya sehingga menarik perasaan untuk nanti setelah pandemik mulai reda ingin sekali mengujungi ke sana secara langsung. Tidak hanya itu Erin juga memberikan berbagai macam tips yang sangat bermanfaat saat seseorang saat melakukan Traveling ke Spanyol. Tips yang diberikan tidak hanya itu saja ada juga tips yang diberikan kepada para calon-calon mahasiswa yang ingin merasakan pelajaran di luar negeri maka diberikan tips untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri.
Saat mengikuti kegiatan acara tersebut hal menarik para anggota yang terlibat dapat mendapatkan sebuah Doorprize. Doorprize yang diberikan merupakan sebuah saldo Gopay. Seseorang yang mau mendapatkan Doorprize tersebut maka seseorang harus cepat menjawab pertanyaan. Dimana pertanyaan yang diberikan tersebut berupa bangunan apa saja yang diciptakan. Jawaban untuk pertanyaan tersebut yaitu Sagrada Familia, Casa Battlo, Casa Mila, Park Guiel, dan Reila Square dipaparkan oleh Pak Taufik Uieks dari KOTeKA. Atas jawaban tersebut membuat Pak Taufik Uieks berhak untuk mendapatkan Doorprize berupa saldo Gopay.
Tidak hanya itu pihak ketua KOTeKA 2023 juga turut hadir pada kegiatan tersebut yang dipegang oleh Gana Stegmann. Ia juga menanyakan akan beberapa hal antara lain tentang bagaimana acara kumpul dengan diaspora di sana serta kegiatan yang bernuasa Indonesia apa saja yang dapat dibuktikan saat ini. Selain itu juga pihak ketua juga menanyakan akan sisi kuliner di sana. Sehingga pihak Erin juga memaparkan secara lugas, mudah di pahami, dan enak didengar atas jawaban yang dipaparkan.
Di salah satu sesi pertanyaan yang diberikan oleh mbak Gana dijawab oleh Erin dengan sangat mudah dipahami oleh setiap anggota. Apalagi dengan sangat yakin Erin juga menyetujui akan pertanyaan mbak Gana mengenai cowok-cowok disana ganteng-ganteng. Bahkan cowok-cowok dengan berbagai macam profesi seperti penjual makanan, satpam, sampai orang yang tidak diketahui pekerjaannya jika berjalanan semua terasa seperti artis sinetron. Mungkin jika seseorang tersebut pergi ke Indonesia maka akan di anggap sebagai artis dadakan yang akan selalu dimintai foto oleh masyarakat.
Dari sisi kuliner juga sangatlah membuat para peserta ingin secara langsung merasakannya. Ada banyak sekali makanan yang dijelaskan antara lain dari mulai jajan Churros, Paella (makanan nasi yang di lengkapi oleh sayuran sampai seafood), sampai Turron. Tetapi untuk makanan yang bernama Churros sudah mulai ditemukan di Indonesia lebih tepatnya berada di Gandaria city Jakarta. Saat memaparkan mengenai makanan khas di Spanyol tersebut membuat setiap peserta merasa ingin sekali melahapnya secara langsung untuk dapat merasakan kenikmatan dari makanan khas tersebut. Setelah kegiatan selesai barulah penulis menyelam ke aplikasi order makanan untuk menemukan makanan khas Spanyol tersebut yang dijual di sekitar tempat penulis agar dapat merasakan kenikmatan makanan tersebut.
Atas kegiatan yang dilakukan tersebut terdapat suka dan duka. Dimana untuk bagian suka yaitu dapat menghilangkan rasa rindu untuk menjelajahi keberbagai tempat wisata untuk mengembalikan semangat. Kini kegiatan berpergian ke berbagai tempat wisata dapat dilakukan secara online sehingga dapat menghemat waktu, tenaga, dan dana. Tetapi dukanya yaitu ingin sekali buru-buru pandemik virus Corona yang sedang membatasi ini segera menghilang sehingga setelah itu langsung merasakan akan pemaparan dari kegiatan tersebut.
Dengan banyaknya hal baik tersebut tentunya disini penulis ada sebuah harapan terhadap yang dibawa oleh pihak KOTeKA dalam melestarikan kuliner nusantara yang mulai sulit ditemukan. Berdasarkan informasi yang beredar di dalam berbagai macam media ada banyak sekali kuliner yang mulai sulit ditemukan. Salah satu kuliner tersebut antara lain Pindang Serani, Nasi Jaha, Brengkes Ikan Patin, sampai Luti Gendang. Ketika pihak KOTeKA melakukan pemaparan informasi tersebut membuat ekonomi masyarakat khususnya pembuat kuliner tersebut dapat kembali hidup. Sehingga di ujungnya kegiatan ekonomi masyarakat akan kembali bergerak karena masyarakat mau merasakan kuliner nusantara yang sudah mulai sulit ditemukan.
Semoga dengan tulisan ini dapat menjadi masukan bagi pihak KOTeKA kedepannya menjadi lebih baik dan terus menyuguhkan akan informasi mengenai tempat wisata yang ada di Indonesia atau diluar negeri agar menjadi sebuah referensi. Sehingga ketika sudah pandemik mereda maka penulis dapat dengan bebas berselanjar dan merasakan secara langsung akan informasi yang diberikan oleh pihak KOTeKA tersebut. Terima kasih.
