Setelah menyelesaikan pesantren kilat di sekolah maka para anak-anak tersebut termasuk saya sendiri akan libur. Tetapi untuk mengisi waktu libur tersebut biasanya dilaksanakan pesantren kilat yang diadakan di rumah oleh pengurus mesjid. Biasanya dilakukan hanya 3 -- 5 hari sebelum lebaran tiba. Waktu mulainya biasanya cukup pagi sekitar jam 6.50 atau jam 07.00 dengan anak-anak harus membawa buku catatan dan menggunakan pakaian kokok.
Dengan jam masuk kegiatan jam segituh sudah pasti saya yang saat itu masih anak-anak memberontak. Penolakan demi penolakan diberikan oleh saya agar tidak bisa mengikuti kegiatan tersebut. Tetapi entah bagaimana orang tua bisa saja menyakinkan saya agar ikut kegiatan tersebut. Diakhirnya maka saya mau mengikuti kegiatan tersebut dengan membawa perasaan kesal karena harus mengikuti kegiatan tersebut. Anehnya ketika sudah mengikuti di hari kedua perasaan kesal tersebut benar-benar hilang. Bahkan dengan adanya teman yang seumuran mengikuti kegiatan tersebut membuat senang-senang saja dalam menjalani kegiatan tersebut.
Waktu sehari sebelum lebaran tiba.
Di waktu tersebut biasanya saya beserta teman-teman sudah diberikan sebuah pakaian baru untuk digunakan pada saat lebaran tiba. Pakaian yang dibeli biasanya hanya berfokus kepada baju saja sehingga untuk urusan celana dapat menggunakan bukan yang baru. Biasanya jumlah baju yang dibeli terbagi menjadi dua. Pertama baju kokok dan baju bebas yang bergambar power ranger. Permasalahan itu muncul untuk baju yang bergambar power ranger. Dimana masalah tersebut baju yang dibeli tersebut bergambar power ranger.
Biasanya jenis power ranger yang banyak dipilih berwarna merah. Maka dengan semua anak mau menjadi power ranger merah. Tetapi dengan banyak anak yang memilih tersebut membuat perselisihan kian tinggi. Bahkan dibeberapa kali sampai ada anak yang mengeluarkan nada tinggi. Tidak hanya nada tinggi tetapi terkadang sampai ada anak yang menangis ke orang tuanya karena kalah dalam memilih jenis warna power ranger tersebut.
Waktu sehari lebaran tiba.
Di waktu tersebut biasanya anak-anak akan melakukan minta maaf kepada setiap anak. Walaupun demikian jiwa anak-anak akan kompetisi tinggi sekali. Di hari tersebut akan ada sebuah kompetisi. Dimana kompetisi tersebut yaitu meminta maaf yang paling banyak. Ketika minta maaf tersebut terkadang pihak rumah akan memberikan oleh-oleh. Disitulah kompetisi tersebut dimulai, yaitu akan mendapatkan oleh-oleh yang banyak. Maka ketika ada seseorang dewasa tidak usah heran akan langsung di serbu oleh anak kecil.
Itulah cerita pengalaman secara nyata dari penulis. Walaupun jika dilihat isinya hanya kompetisi yang cukup aneh. Tetapi dengan adanya hal tersebut bagi penulis menjadi sebuah pengalaman yang menarik untuk di kenang kembali. Dengan hal tersebut juga bulan Ramadhan menjadi bulan yang selalu dinanti-nantikan sampai saat umum ini juga.
Jadi apakah para pembaca memiliki pengalaman yang menarik juga pada saat bulan Ramadhan khususnya saat masih kecil?. Jika ada tidak ada salahnya untuk memaparkan di dalam kolom komentar. Sehingga pengalaman tersebut tidak hanya disimpan didalam diri sendiri tetapi diceritakan kepada orang lagi agar dapat menjadi sebuah pelajaran atau sebuah hiburan semata. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda, terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H