Mohon tunggu...
Muhammad Taufan
Muhammad Taufan Mohon Tunggu... Penulis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Vihara Virala Dharma Dekat Stasiun Bandung

16 Januari 2023   07:13 Diperbarui: 16 Januari 2023   07:22 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang sangat unik di dunia karena keanekaragaman yang berlimpah. Dimana keanekaragaman tersebut tidak hanya dapat dilihat dari satu sisi saja tetapi juga dapat dilihat dari berbagai macam sisi seperti kebudayaan, makanan, minuman, aktifitas, kesenian, dan lain-lain. Kondisi tersebut membuat Indonesia dapat digambarkan seperti pisau bermata dua. 

Di satu sisi memberikan kebaikan yang dapat digunakan sebagai media menarik para wisatawan untuk berkunjung datang. Tetapi disisi lainnya memberikan kurang baik yang tinggi sampai mudahnya terjadi perpecahan diantara masyarakat.

Tentunya para pendiri bangsa tidak mau terjadi perpecahan antar masyarakat sehingga dibutuhkan sebuah penyatuan. Penyatuan pertama kali dilakukan saat terjadi peristiwa sumpah pemuda yang dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1928. 

Dalam peristiwa tersebut seluruh para pemuda dari Sabang-Merauke melakukan sumpah saling bersatu. Tentunya peristiwa tersebut benar-benar sangat merubah kehidupan masyarakat khususnya dalam hal meraih kemerdekaan dari tangan para penjajah.

Tetapi perjuangan persatuan masyarakat ditengah keanekaragaman tidak hanya berakhir ketika kemederkaan sudah tercapai malah lebih panjang dan lebih terjal lagi. Maka dari itu dibutuhkan hal lain untuk mencegah perpecahan yaitu Pancasila sebagai dasar falsafah negara. 

Dengan penerapan tersebut diharapakan Pancasila menjadi tiga hal yaitu pandangan hidup bangsa, lambang persatuan dan kesatuan, serta pertahanan Indonesia. 

Adanya ketiga point tersebut harapannya Indonesia akan terbebas dari permasalahan akan perpecahan antar masyarakat yang tingginya keanekaragaman karena penerapan point-point Pancasila.

Ya, Pancasila yang dimiliki oleh Indonesia terdiri dari lima point yang saling berkaitan. Dimana salah satu point tersebut berbunyi "Ketuhanan yang Maha Esa" yang dilambangkan oleh lambang bintang. Arti dari bunyi tersebut yaitu bangsa Indonesia merupakan bangsa yang mempercayai akan adanya Tuhan yang didalamnya berkaitan dengan agama. 

Arti lain dari nilai pertama tersebut menandakan bahwa setiap orang di Indonesia berhak memiliki kebebasan dalam memiliki agama yang dipercayai serta tidak boleh adanya pihak yang menganggu dalam menjalankan ajaran agama tersebut.

Kuti Bhante Ashin Tempo Doeloe (Wikipedia/Verlindawati)
Kuti Bhante Ashin Tempo Doeloe (Wikipedia/Verlindawati)

Ada enam agama yang diakui oleh Indonesia untuk dapat dianut oleh masyarakat yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Dengan hal tersebut juga kita sebagai masyarakat Indonesia akan dengan mudah menemukan keenam tempat ibadah tersebut. 

Salah satu tempat ibadah dikenal dengan nama kelenteng (vihara) yang bisa dikunjungi oleh para penganutnya yang dapat ditemukan di Bandung menggunakan alat transportasi kereta api yaitu Vihara Vimala Dharma.

Berdasarkan sejarah memaparkan bahwa yaitu Vihara Vimala Dharma merupakan vihara yang kedua didirikan di Indonesia setelah runtuhnya kerajaan Majapahit. 

Biasanya juga masyarakat sering sekali menamakan bahwa yaitu Vihara Vimala Dharma dengan sebuah nama VVD. Untuk lokasi yaitu Vihara Vimala Dharma berdiri di Ir. H. Djuanda Nomor 5 Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Lokasi tersebut berdekatan dengan sebuah lokasi perbelanjaan yaitu Bandung Indah Plaza (BIP) dan Bandung Electronic Center (BEC).

Tentunya dari pembangunan sampai saat ini masih berdiri pastinya banyak sekali pemugaran sampai perbaikan yang dilakukan agar bangunan tersebut tetap bertahan. 

Pertama kali pemugaran dilakukan di September 1989 yang saat itu pihak Bhante Ashin yang memaparkan akan perlunya sebuah ruangan khusus untuk Bodhisattvarupang Arya Avalokitesvara. 

Di tanggal 5 April 1994 yang dibumbui oleh tekad yang kuat ditambah kerja keras sampai keyakinan pada Triratna menghasilkan kegiatan pembangunan tahap I dimulai. Hasil dari pembangunan tersebut berhasil membangun dua lantai pada VVD.

Dua lantai tersebut memiliki fungsi kegiatan yang berbeda-beda. Dimana untuk lantai pertama bertujuan untuk ruang dapur, ruang makan, dan tempat menyimpan foto keluarga umat yang sudah meninggal. 

Sedangkan untuk lantai kedua bertujuan sebagai tidur bhikkhu Sangha, ruang tamu Sangha, ruang Arya Avalokitesvara, dan tiga kamar mandi. Melakukan pembangunan di tengah-tengah kegiatan vihara memang tidak mudah. Sehingga agar kedua hal tersebut dapat saling bersamaan maka terkadang kegiatan yang selalu ritin dilakukan VVD harus dilakukan perpindahan ruangan agar dapat berjalan dengan lancar.

Tanggal 11-13 Juli 1995 dilakukanlah upacara akan pensakralan Bodhisattvarupang Arya Avalokitesvara yang dipimpin oleh Y.A. MNS. Ashin Jinarakkhita serta diikuti para anggota dari Sangha Agung Indonesia. 

Di tanggal 21 Juli 1995 VVD juga melakukan pembangunan tahap II untuk menambah beberapa ruangan baru. Salah satu contoh ruangan baru yang dibangun berada di lantai satu berupa kantor pengurus, perpustakaan, ruang pemuda, dan ruang serbaguna. 

Sedangkan untuk lantai dua dilakukan pembangunan untuk ruangan bhaktisala. Ketika semua pembanguan tahap II selesai maka dilakukan peresmian akan penggunaan ruangan bhaktisala dan pembersihan ruangan yang dilakukan 28 Oktober 1997 oleh Y.A. Sasararakkhita.

Kegiatan Kelenteng (Virahara) | Wikipedia/Verlindawati
Kegiatan Kelenteng (Virahara) | Wikipedia/Verlindawati

Kegiatan yang dilakukan oleh VVD cukup beragam tetapi terbagi kedalam dua yaitu kegiatan kebaktian dan unit. Kegiatan kebaktian terdiri dari kebaktian pemuda, kebaktian umum , kebaktian GABI "Vidya Sagara", sampai latihan meditasi. 

Sedangkan untuk kegiatan unit terdiri dari Unit Bursa "Maitri Sagara" dan Unit Perpustakaan "Dharmaratna". Banyaknya kegiatan tersebut agar terhindar dari bentrok kegiatan dilakukan pengaturan akan waktu. Walaupun demikian pengaturan yang dilakukan tersebut direncanakan agar setiap hari terdapat kegiatan didalam VVD tersebut.

Kini beberapa hari lagi para warga Tionghoa sebagai penganut agama yang tempat ibadahnya bernama virahara akan merayakan hari besar berupa Imlek 2572 Kongzili. Tentunya dibutuhkan persiapan yang sangat matang untuk menyambut akan hari besar tersebut maka tidak usah heran jika VVD juga turut melakukan persiapan. 

Salah satu persiapan yang dilakukan adalah menyiapakan sebanyak 200 lilin. Dimana lilin tersebut kini sudah selesai diproduksi dan siap digunakan ketika menjelang hari besar yang dilakukan pada tanggal 23 Januari 2023.


Diperkirakan ketika hari besar tersebut terjadi VVD akan dihadiri oleh banyak orang sekitar 300 orang. Banyaknya orang tidak hanya dilakui oleh para golongan orang tua saja tetapi kini orang muda pun turut mengikuti kegiatan untuk menyamput perayaan Imblek. 

Apalagi kini dengan dicabutnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) lebih bebas. Tetapi jika sudah mulai banyak orang yang mengunjungi VVD maka para pihak pengelola pastinya akan menerapakan kebijakan pencegahan penyebaran virus Corona seperti cuci tangan, menggunakan masker, dan masih banyak lagi. Harapan dari pelaksanaan tersebut agar kegiatan perayaan Imlek 2572 Kongzili dapat dilakukan secara sukses tanpa terjadi penyebaran virus Corona didalam pada setiap orang yang terlibat.

Kini ada perbedaan yang cukup besar dalam perayaan hari besar Imlek di tahun 2023 dengan beberapa tahun kebelakang. Perbedaan tersebut karena adanya sebuah pandemik virus Corona yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang sedang menyerang. Tetapi saat ini dengan berbagai macam kebijakan seperti PPKM, menggunakan masker, sampai pemberian vaksin membuat penyebaran virus Corona dapat ditekan sangat maksimal bagi masyarakat.

Dampak Dari Pandemik Corona (Pixabay)
Dampak Dari Pandemik Corona (Pixabay)

Walaupun kita ketahui bahwa dampak yang diberikan dari pandemik virus Corona benar-benar sangat besar. Contoh sederhana dari dampak yang terjadi akan kesehatan mental (mental health) menjadi sangat terguncang ke arah yang kurang baik. 

Sebelum terjadi pandemik biasnaya ketika seseorang mengalami mental health kurang baik langsung dapat berpergian ke suatu tempat seperti tempat ibadah atau tempat yang disukai agar mengubah kondisi mental health menjadi lebih baik. Tetapi kini melakukan kegiatan di luar untuk mengembalikan mental health tidak bisa dilakukan karena ketakutan tertular virus Corona yang sedang menyerang.

Jika kondisi mental health kurang baik terus terjadi dengan jenjang waktu yang lama pastinya akan memberikan dampak tidak bagus dalam kehidupan. Salah satu contoh dampak kurang bagus dalam kehidupan seperti tidak bersemangat dalam menjalani kehidupan yang ujung-ujungnya produktifitas akan menurun. Penurunan tersebut membuat seseorang dapat tertinggal sangat jauh akan kehidupan yang lebih baik karena tidak bisa menjalani persaingan dunia kerja yang sangat kejam. Dimana ujung dari semua hal tersebut yaitu terjadi perpecahan didalam kehidupan masyarakat di Indonesia.

Memang seharusnya di Indonesia kondisi mental health yang kurang baik dapat membuat perpecahan kehidupan bermasyarakat tidak dapat terjadi. Apalagi di Indonesia memiliki kelima agama yang saling menjaga kondisi mental health kepada sang pencipta ketika sedang kurang baik. 

Salah contoh yang dilakukan oleh VVD melalui banyak kegiatan yang dilakukan. Sehingga ketika seseorang penganut agama tersebut mengalami kondisi mental health karena pandemik virus Corona langsung diperbaiki dengan mendekat kepada sang pencipta sesuai ajarannya. 

Harapan tingginya seseorang akan mendapatkan dua hal secara bersamaan ketika sudah mendekatkan melalui kegiatan yang ada di VVD bagi pengikutinya yaitu mendekatkan kepada sang pencipta dan kondisi mental health akan lebih baik saat sedang pandemik virus Corona berlangsung. Kini timbul sebuah pertanyaan yaitu:

Bagaimana seseorang penganut agama tersebut untuk dapat mengunjungi VVD menggunakan alat transportasi???.

Stasiun Kota Bandung (Wikipedia/A2613)
Stasiun Kota Bandung (Wikipedia/A2613)

Untuk menjawab akan pertanyaan diatas memang ada banyak sekali alat transportasi yang dapat digunakan tetapi salah satunya menggunakan kereta. Apalagi lokasi dari VVD bisa dikatakan cukup berdekatan dengan sebuah Stasiun Kota Bandung. Stasiun tersebut bisa dikatakan merupakan stasiun yang cukup besar yang didalamnya terdapat banyak makanan-minuman khas. Tentunya barang konsumsi tersebut patut dicoba agar mendapatkan pengalaman baru akan kota Bandung.

Stasiun Kota Bandung (BD) memiliki nama lain yang dikenal oleh masyarakat dengan nama Stasiun Hall. Stasiun tersebut termasuk kedalam kelas besar tipe A. Untuk lokasi dari stasiun tersebut berada di antara perbatasan wilayah Pasirkaliki, Cicendo dan Kebonjeruk, Andir, Kota Bandung, Jawa Barat. 

Stasiun tersebut juga berada di ketinggian +709 meter diatas permukaan air laut. Bisa dikatakan bahwa stasiun tersebut berupakan stasiun utama untuk wilayah Bandung Raya di Jawa Barat yang dikelola oleh pihak Kereka Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi II Bandung dan KAI Commuter.

Harapannya dengan adanya penopang alat transportasi berupa kereta api yang dapat diturun di Stasiun Kota Bandung tersebut para penganut agama dengan tempat ibadah VVD dari luar kota dapat mengunjungi. 

Apalagi dengan kehidupan yang berat akibat adanya pandemik virus Corona yang dapat membuat perpecahan kehidupan bangsa Indonesia dapat dicegah melalui beribadah pada agama yang dianut seperti pada VVD. Semoga dengan banyak hal tersebut semakin banyak orang yang mengunjungi tempat ibadah VVD tersebut. terima kasih.

Sumber tulisan, gambar, dan video:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun