Ramadhan merupakan bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh orang-orang yang memeluk agama Islam. Alasan banyak orang-orang yang menunggu saat Ramadhan adalah karena pada bulan tersebut akan ada banyak aktifitas kegiatan yang hanya dilakukan dibulan tersebut selain karena bulan tersebut dipenuhi oleh banyak sekali amalan didalamnya. Dimana salah satu contoh yang hanya dilakukan hanya saat Ramadhan adalah berburu takjil.
Mungkin banyak para pembaca sudah sangat mengenal akan arti dari kegiatan berburu takjil. Jika diartikan menurut penulis berburu takjil adalah mencari makanan yang akan disantap saat buka nanti.Â
Biasanya juga kegiatan berburu takjil dilakukan pada saat sore hari sampai menjelang waktu berbuka. Hal yang menarik dari kegiatan berburu takjil ternyata kegiatan tersebut didukung oleh beberapa pihak buktinya banyak sekali tempat-tempat saat Ramadhan diubah menjadi tempat berburu takjil. Bahkan tempat-tempat tersebut sangat mudah sekali ditemukan oleh masyarakat.
Tentunya kegiatan berburu takjil dengan kegiatan berburu lainnya ada perbedaan yang sangat mencolok. Biasanya jika berburu yang lain membutuhkan alat-alat tajam sampai berbahaya tetapi berburu takjil hanya membutuhkan uang untuk membeli makanan sampai minuman.Â
Makanan sampai minuman yang ada didalam juga ada banyak sekali dari mulai yang digoreng, dibakar, sampai dikukus semua ada. Saking bermacam-macam makanan dan minuman yang ada ditempat berburu takjil terkadang kita menemukan makanan sampai minuman yang baru hasil inovasi atau khas suatu daerah yang sulit ditemukan.
Harga yang ditawarkan dari tempat-tempat berburu takjil juga cukup beragam harganya. Tetapi jika diambil sebuah benang merah mengenai harga yang ditawarkan pada tempat berburu takjil tidak terlalu menguras dompet masyarakat sangat dalam.Â
Akibat makanan sampai minuman yang beragam serta harga yang ditawarkan tidak menguras dompet maka tidak usah heran banyak sekali masyarkat-masyarakat yang melakukan kegiatan berburu takjil.Â
Penulis pun ketika Ramadhan tiba melakukan kegiatan berburu takjil merupakan kegiatan yang masih dilakukan. Dari sekian banyaknya makanan sampai minuman yang ada didalam tempat-tempat berburu takjil ada dua makan yang selalu menjadi hasil yang didapat oleh penulis. Dimana dua makanan tersebut adalah gorengan dan sop buah.
Gorengan bisa dibilang cemilan yang selalu digemari oleh masyarakat di Indonesia. Bisa dilihat dari mulai anak kecil sampai orang dewasa di Indonesia pastinya pernah mengonsumsi gorengan tersebut.Â
Apalagi ditempat-tempat jualan juga sangat mudah ditemukan gorengan tersebut. Hal utama yang selalu diingat ketika masih puasa disiang hari akan gorengan adalah kerenyahannya. Sehingga jika gorengan tanpa adanya kerenyahan didalamnya rasanya seperti ada yang kurang didalam gorengan ketika masuk kedalam mulut.
Agar lebih nikmat lagi dalam mengonsumsi gorengan saat berbuka tentunya harus ada tambahan lain. Tambahan yang sangat cocok untuk gorengan ada dua hal.Â
Pertama adalah sambel cocol dan kedua adalah cabe rawit utuh. Terpenting dari kedua bahan tambah tersebut adalah harus memiliki citra rasa pedas ketika masuk kedalam mulut agar menimbulkan efek enak ketika memakan gorengan. Dengan adanya bahan cocol atau cabe rawit membuat orang yang mengonsumsinya merasa kepedasan sehingga sangat puas ketika mengonsumsi gorengan ketika berbuka.
Gorengan yang ada didalam tempat-tempat berburu takjil biasanya terbagi kedalam dua jenis. Jenis pertama adalah gorengan yang memiliki rasa tergorong asin.Â
Jenis gorengan yang asin ada banyak sekali pilihan yang diberikan dari mulai bala-bala, gehu, aci, dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk jenis yang kedua adalah gorengan yang memiliki rasa tergolong manis. Jenis gorengan yang masuk kedalam yang manis-manis biasanya tidak terlalu memiliki pilihan begituh banyak. Walaupun demikian ada beberapa contoh dari jenis gorengan yang manis seperti pisang goreng ataupun gorengan lainnya.Â
Tetapi harus digaris bawahi bahwa bahan tambah untuk gorengan yang dipaparkan diatas cocok untuk jenis gorengan yang memiliki rasa asin saja. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa banyak orang-orang diluar sana juga yang menambahkan gorengan yang memiliki rasa manis dengan bahan tambah sambal atau cabe rawit utuh.
Setelah membahas mengenai gorengan yang dibiaratkan sebuah makanan walaupun menurut penulis gorengan termasuk ke dalam cemilan (hehehe). Tentunya pemaparan akan rasa kurang karena biasanya jika sudah membahas makanan pastinya harus membahas pula mengenai minuman. Dari sisi minuman yang dipilih oleh penulis ketika sedang berburu takjil adalah sop buah.Â
Ya, sop buah merupakan minuman yang banyak dipilih oleh masyarakat salah satunya yaitu penulis. Untuk alasan khusus ada beberapa dari mulai rasanya yang manis, banyak mengandung vitamin karena berbahan dasar buah, sampai menyegarkan.
Sesudah rasa pedas datang didalam mulut akibat gorengan yang dikonsumsi maka sop buah lah merupakan minuman peredam rasa kepedasan. Rasa yang segar ketika mengonsumsi sop buah merupakan hal yang sangat ditunggu oleh penulis apalagi ketika sudah seharian cuaca panas sampai terik. Tidak hanya segar yang diberikan oleh sop buah tetapi ada hal lain yaitu manis.Â
Rasa manis yang ada di sop buah diberikan oleh gula. Adanya rasa manis membuat rasa panas sampai lelah akibat aktifitas yang tinggi seketika hilang serta diganti oleh energi yang semangat.Â
Apalagi sop buah juga dilengkapi oleh beberapa seperti potongan buah, agar-agar, dan masih banyak algi. Dengan banyaknya bahan tambah yang ada didalam sop buah membuat tidak hanya segar sampai energi semangat balik lagi tetapi ada hal lain yaitu vitamin yang tinggi karena berisikan potongan buah-buahan.
Setelah membaca beberapa hal-hal yang telah dipaparkan oleh penulis mengenai makanan yang berkesan saat Ramadhan ketika berburu takjil maka timbul sebuah pertanyaan dari penulis kepada para pembaca. Dimana pertanyaanya yaitu apakah para pembaca juga memiliki makanan sampai minuman yang berkesan saat Ramadhan ketika melakukan berburu takjil?. Apabila iya, maka tidak ada salahnya para pembaca memaparkan akan pemikiran tersebut didalam kolom komentar.
Membahas mengenai Ramadhan tidak hanya seputar didalam kegiatan berburu takjil tetapi ada hal lain. Dari sekian banyak kegiatan lainnya biasanya saat Ramadhan juga melakukan kegiatan berbagi.Â
Ada banyak sekali bermunculan kegiatan berbagi dari mulai makanan sampai minuman untuk berbuka atau saat sahur atau berbagai dengan hal lain. Salah satu pihak yang melakukan berbagi ketika Ramadhan adalah Kompasianer Penggila Kuliner atau yang disingkat KPK Kompasiana. Dimana KPK Kompasiana tersebut berbagi caranya dengan melalui sebuah event yang dilakukan.Â
Dengan dilakukan event tersebut maka seseorang pilih oleh KPK Kompasiana akan mendapatkan hadiah menarik. Agar lebih jelas mengenai event yang dilakukan oleh KPK Kompasiana yang dibahas penulis maka disini penulis akan memberikan gambar mengenai event tersebut.
Disini tidak hanya pihak KPK Kompasiana yang selalu berbagi ketika di Ramadhan penulis pun tidak mau kalah. Tentunya disini penulis dan pihak KPK Kompasiana memiliki perbedaan cara yang dilakukan untuk berbagi. Jika pihak KPK Kompasiana melakukan kegiatan berbagi melalui event-event yang berhadiah menarik bagi para pesertanya tetapi penulis berbagi melalui sebuah tulisan.
Tulisan-tulisan yang dihasilkan harus memberikan sebuah manfaat yang baik dan besar bagi para pembacanya. Akibat keinginan tersebut maka disini penulis ada banyak sekali topik-topik yang diangkat dari mulai tips, cara-cara, sampai hal lain tetapi masih berkaitan dengan hal positif. Arti positif disini tidak hanya memberikan manfaat ketika para pembaca membacanya tetapi juga cara penyampaian yang mudah dipahami.Â
Apalagi hanya dengan tulisan ada sebuah kelemahan yaitu jika tulisan memiliki manfaat yang besar tetapi penyampaian kurang baik maka para pembaca kurang mau membaca. Jika sudah tidak mau membaca akan tulisan tersebut maka manfaat tidak bisa tersampaikan. Maka dari itu disini tulisan-tulisan yang dibuat harus memperhatikan dua hal yaitu manfaat yang akan diberikan dalam tulisan dan kemudahan dalam memahami tulisan yang ada.
Dengan sudah memberikan manfaat dari tulisan muncul sebuah harapan lain. Dimana harapan lain tersebut adalah menekan masyarakat dalam mengkonsumsi akan tulisan-tulisan yang kurang baik. Sudah bukan rahasia umum bahwa di zaman sekarang ini sangat mudah sekali menemukan tulisan-tulisan yang kurang baik.Â
Ada sebuah dampak yang tidak baik secara nyata dari tulisan yang kurang baik salah satunya seperti perpecahan, permusuhan, bahkan tidak menutup kemungkinan sampai timbul hal lainnya. Untuk mencegah akan hal yang tidak diinginkan karena tulisan kurang baik maka penulis melakukan berbagi dengan membuat berbagai macam tulisan yang baik serta bermanfaat bagi masyarakat secara luas.Â
Dengan hal tersebut harapannya dampak kurang baik yang dapat terjadi dimasyarakat dapat ditekan sehingga kehidupan masyarakat menjadi lebih baik lagi dari pada sebelumnya.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda para pembaca. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H