Mohon tunggu...
Muhammad Taufan
Muhammad Taufan Mohon Tunggu... Penulis - -

-

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Adaptasi Hidup Akan Mengelola Ikan Nila Berdampak Ekonomi

22 Juni 2021   18:45 Diperbarui: 22 Juni 2021   18:47 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adaptasi (Sumber Gambar: https://pixabay.com/id/photos/bunglon-alam-reptil-margasatwa-3837131/)

Kolam ikan nila yang digunakan berbentuk bundar dengan posisi berdiri vertikal di atas tanah. Diameter yang digunakan sekitar 2-3 meter dengan tinggi kolam tidak lebih dari 1,5 meter. Sudah banyak bioflok yang dimiliki oleh KNS bahkan mungkin dari perubahan waktu tersebut kolam tersebut akan menjadi banyak seiring banyaknya investor yang menanamkan modalnya. Setelah semakin banyak investor yang menanamkan modal didalam bioflik yang dimiliki oleh KNS harapannya akan dapat membuaat KNS menjadi sentra penghasil ikan nila terbaik dan terbanyak di dalam kehidupan masyarakat.

Sumber Gambar: https://www.kompasiana.com/m_yunus/600cd7d8d541df3b5f087a62/kinerja-bioflok-milik-bolang-di-kampung-nila-slilir?page=all#section3
Sumber Gambar: https://www.kompasiana.com/m_yunus/600cd7d8d541df3b5f087a62/kinerja-bioflok-milik-bolang-di-kampung-nila-slilir?page=all#section3

Berbicara mengenai peluang pastinya bisa dikatakan cukup menggiurkan apalagi bisnis yang digeluti oleh KNS merupakan ikan nila yang sehari-hari sebagai bahan konsumsi masyarakat. Karena sebagai bahan konsumsi masyarakat tentunya permintaan akan nila tentunya akan selalu tinggi. Pengolahan ikan nila juga dapat digunakan untuk berbagai masakan dari mulai goreng, sop, sampai bakar. Semua pengolahan akan ikan nila tersebut sangat enak ketika dikonsumsi oleh masyarkat sebagai lauk ketika makan.

Diambil dari post artikel link (https://www.kompasiana.com/m_yunus/600cd7d8d541df3b5f087a62/kinerja-bioflok-milik-bolang-di-kampung-nila-slilir?page=all#section3) disutu menerangkan beberapa hal menarik akan budidaya ikan nila yang dilakukan KNS. Pertama modal yang dibutuhkan yang dibutuhkan masih berada di angka satu digit serta dapat dilakukan secara patungan oleh beberapa orang sehingga cost yang dikeluarkan bisa minim tetapi hasil keuntungan dapat maksimal. Kedua kejelasan akan seluk beluk cost dan perjalanan bisnis ikan nila yang dilakukan. Buktinya terlihat jelas bahwa pengelola selalu memberikan laporan perkembangan salah satu contohnya yaitu memberikan data seperti pertumbuhan rata-rata nilai 11 gram, konsumsi pakan 9,056 kg, nilai Feeding Rate 5%, nilai Feed Convertion Ratio (FCR) 0,91 , dan nilai Survival Rate (SR) 97,89% kepada investor. Ketiga peluang keuntungan yang menjanjikan dengan harga pasaran ikan nila sebesar Rp 25.000-34.000/kg. Didalam kolam bioflok yang dibuat oleh pihak pengelola bisnis ikan nila banyaknya ikan nila yang mampu ditampung sebanyak 900 ekor. Tentunya dengan jumlah 900 ekor tersebut maka akan banyak keuntungan yang didapatkan ketika sudah memasuki waktu panen tiba.

Jika dilihat serta dianalisis dari pembuatan kolam dengan teknologi bioflok berdampak pada ekonomi bagi beberapa orang saja khususnya yang terlibat dalam pengelolaan kolam tersebut. Padahal jika dikembangkan dapat benar-benar berdampak bagi lingkungan sekitar. Cara untuk berdampak pada ekonomi sekitar adalah dengan membuat seperti tempat wisata bertema ikan nila yang dihiasi oleh beberapa fasilitas seperti rumah makan ataupun hal lainnya.

Untuk dapat merealisasikan hal tersebut tentunya dibutuhkan tiga pihak yang terlibat. Pertama adalah investor, pihak investor tersebut tentunya memiliki tujuan untuk dapat menanamkan modal untuk merealisasikan tempat tersebut. Tidak hanya menanamkan modal tetapi investor tersebut juga dapat keuntungan beberapa persen atas kerja sama yang didapatkan dari operasional keuntungan. Kedua adalah pengelola, dalam hal ini pengelola merupakan orang-orang yang sudah masuk ke dalam KNS. Pihak pengelola bertujuan untuk mengelola berbagai macam operasional dari hulu ke hilir agar dapat berjalan dengan lancar. Tentunya ada keuntungan yang didapat ketika sudah mengoperasikan hulu ke hilir atas wisata ikan nila tersebut. Pihak terakhir adalah pemerintah, pihak pemerintah memiliki tujuan untuk menyederhanakan mungkin beberapa tahap akan perijinan serta mempromosikan akan wisata bertema ikan nila tersebut. Atas kerja yang dilakukan oleh pemerintah maka pemerintah dapat menarik pajak yang dihasilkan dari tempat wisata tersebut.

Adanya kolaborasi antara ketika tersebut bisa kita lihat bahwa dampak ekonomi yang akan dirasakan benar-benar besar sekali bahkan beberapa pihak sampai merasakan perubahan ekonomi. Perubahan ekonomi tersebut tentunya sangat dibutuhkan untuk dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan yang sedang banyak apalagi ketika sedang terjadi wabah pandemik virus Corona seperti saat ini. Apalagi banyak masyarakat yang saat wabah pandemik virus Corona berlangsung mengalami pemutusan hubungan kerja pastinya akan lebih sulit lagi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Maka dengan adanya kegiatan KNS yang melakukan bisnis ikan nila serta didepan apabila dibuat wisata bertema ikan nila dapat mendongkrak ekonomi masyarkat sekitar agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Semoga tulisan ini dapat memberikan sebuah informasi yang bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.

Sumber video: 

https://youtu.be/0sHFIF82HzQ

https://www.kompasiana.com/m_yunus/600cd7d8d541df3b5f087a62/kinerja-bioflok-milik-bolang-di-kampung-nila-slilir?page=all#section3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun