Mohon tunggu...
Ken Orok
Ken Orok Mohon Tunggu... -

Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa segeralah anda periksakan kesehatan jiwa anda sebab, semakin sering bergaul dengan dunia virtual maka akan menunjukkan semakin tinggi tingkatan stress seseorang. Mengacu hasil penelitian tersebut, menjadi kompasianer teraktif perlu segera memeriksakan kesehatan jiwanya.

Selanjutnya

Tutup

Money

Indonesia Miskin Karena Kebanyakan Penduduk.

20 Maret 2010   17:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:18 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_98580" align="alignleft" width="300" caption="Memang masih banyak kemiskinan.... ( foto diunduh dari Google)"][/caption] Dari 100 negara dengan Gross Demostic Product ( GDP)  terendah, ternyata Indonesia berada pada posisi ke 68 dengan GDP perkapitanya sebesar USD. 3,900 dibawah Sri Lanka atau Iraq yang negaranya nota bene sering dilanda konfik. Mungkin menjadi lebih tinggi karena komsumsi penggunaan amunisi dalam konflik masuk dalam komsumsi masayarakat dan negerinya. Berikut urutan 100 negara dengan PDP terendah : 1 Zimbabwe $200 2 Congo, Democratic Republic of the $300 3 Burundi $400 4 Liberia $500 5 Guinea-Bissau $600 6 Somalia $600 7 Central African Republic $700 8 Eritrea $700 9 Niger $700 10 Sierra Leone $700 11 Afghanistan $800 12 Ethiopia $800 13 Malawi $800 14 Mozambique $900 15 Rwanda $900 16 Togo $900 17 Nepal $1,000 18 Comoros $1,100 19 Guinea $1,100 20 Madagascar $1,100 21 Uganda $1,100 22 Burma $1,200 23 Gambia, The $1,200 24 Mali $1,200 25 Burkina Faso $1,300 26 Haiti $1,400 27 Sao Tome and Principe $1,400 28 Tanzania $1,400 29 Bangladesh $1,500 30 Benin $1,500 31 Ghana $1,500 32 Zambia $1,500 33 Chad $1,600 34 Lesotho $1,600 35 Tuvalu $1,600 36 Cote d'Ivoire $1,700 37 Kenya $1,800 38 Korea, North $1,800 39 Senegal $1,800 40 Tajikistan $1,800 41 Mauritania $1,900 42 Solomon Islands $1,900 43 Cambodia $2,100 44 Laos $2,100 45 Kyrgyzstan $2,200 46 Nigeria $2,200 47 Sudan $2,200 48 Kosovo $2,300 49 Micronesia, Federated States of $2,300 50 Papua New Guinea $2,300 51 Cameroon $2,400 52 Moldova $2,500 53 Timor-Leste $2,500 54 Pakistan $2,600 55 Yemen $2,600 56 Uzbekistan $2,700 57 India $2,900 58 Marshall Islands $2,900 59 Vietnam $2,900 60 Nicaragua $3,000 61 Mongolia $3,300 62 Philippines $3,400 63 Fiji $3,700 64 Honduras $3,700 65 Kiribati $3,700 66 Congo, Republic of the $3,800 67 Djibouti $3,800 68 Indonesia $3,900 69 Guyana $4,000 70 Iraq $4,000 71 Morocco $4,000 72 Cape Verde $4,200 73 Paraguay $4,300 74 Sri Lanka $4,400 75 Tonga $4,400 76 Maldives $4,500 77 Bolivia $4,700 78 Vanuatu $4,700 79 Bhutan $4,800 80 Syria $4,900 81 Georgia $5,000 82 Jordan $5,000 83 Nauru $5,000 84 Samoa $5,000 85 Swaziland $5,100 86 Guatemala $5,400 87 Egypt $5,500 88 Namibia $5,500 89 Turkmenistan $5,800 90 China $6,100 91 Albania $6,400 92 El Salvador $6,400 93 Armenia $6,600 94 Bosnia and Herzegovina $6,600 95 Algeria $7,100 96 Ecuador $7,700 97 Jamaica $7,700 98 Ukraine $7,800 99 Tunisia $8,000 100 Palau $8,100

PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari Produk Nasional Bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan. Data statistik Produk Nasional Bruto di Indonesia sangat dipengaruhi oleh sikap para birokratnya, penilaian prestasi yang dinilai dari tingkat produksi penduduk sering memberikan data yang sudah dimark up.  Dalam kenyataannya, dikatakan swasembada beras tetapi masih perlu import beras karena dinas terkait ingin menunjukkan keberhasilannya atau menunjukkan efektivitas programnya, hal ini tentunya akan berpengaruh pada laporan statistiknya.

Dengan perhitungan komsumsi masyarakat ditambah investasi ditambah pengeluaran pemerintah ditambah export dikurangi import didapat angka PDB. Jika dibagi dengan jumlah penduduk maka akan diperoleh PDP percapita. Namun secara riel apakah angka tersebut mencerminkan tingkat kesjahteraan rakyatnya ?. Angka tersebut adalah angka berdasarkan perhitungan normatif untuk menilai kemajuan sebuah negara namun pendekatan jumlah penduduk sebagai angka pembagi sehingga memperoleh nilai rata2 adalah tepat karena angka tersebut sangat terkait dengan aktivitas manusianya.

Biasanya, untuk pendekatan perhitungan PDB ini mengambil pendekatan pada pengeluaran dengan mengesampingkan faktor produksi yang sulit untuk menghitungnya. Jika anga PDP tersebut  diatas mengesampingkan faktor produksi maka perhitungan angka tersebut berasal dari komsumsi masyarakat ditambah pengeluaran pemerintah ditambah export dikurangi import dibagi jumlah penduduk.  Makin sedikit jumlah penduduk, rasio perkapitanya makin besar, artinya, Indonesia menjadi miskin karena kebanyakan penduduk ..!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun