Mohon tunggu...
Tony
Tony Mohon Tunggu... Administrasi - Asal dari desa Wangon

Seneng dengerin musik seperti Slip Away dari Shakatak.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Parantapa Murka (Prologue)

24 Agustus 2021   15:18 Diperbarui: 24 Agustus 2021   16:22 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Wahono memutar perlahan belati hingga akhirnya berhasil dicabut. Darahnya keluar semakin deras. Dipandangnya pisau itu ditangan untuk beberapa saat.

Keparat! Bagaimana mungkin pisau ini muncul di tempat seperti ini? Dengan susah payah Wahono melihat ke belakang.

Kepalanya sudah tidak mampu untuk mendongak lagi agar dirinya bisa melihat wajah si pelaku. Wahono hanya bisa memandang badan yang kekar dan bertato di sekujur tangannya diam memandangi dirinya yang sedang sekarat. 

Saat kritis seperti itu, Wahono masih masih mampu untuk berpikir.                                                                                                                                         

Sudah tidak ada harapan, dengan lunglai Wahono sengaja menjatuhkan dirinya kesamping. Jatuh telungkup di bekas sungai yang sudah kering, Wahono menyeringai kesakitan untuk terakhir kalinya, darah segar keluar dari mulutnya.                                                               

Diam-diam digital voice recorder yang masih dalam posisi on didekatkan ke bibirnya. Lehernya yang rusak parah mustahil untuk dapat mengeluarkan suara. Wahono mencoba berjuang sebelum ajalnya tiba. Dia berusaha membasahi sedikit bibirnya yang sudah kelu dan pucat itu. Tak lama kemudian bibirnya mulai bergerak.

Kecapan-kecapan dari ujung-ujung bibir akhirnya mengeluarkan suara. Suara yang acak dan tidak beraturan: sandi Morse.

---Bersambung---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun