Mohon tunggu...
Tony Febriansyah
Tony Febriansyah Mohon Tunggu... -

iam a student in andalas university

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Biggest Mystery

29 Mei 2010   11:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:53 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Déjà vu adalah sebuah frasa Perancis dan artinya secara harafiah adalah “pernah lihat”. Maksudnya mengalami sesuatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya. Fenomena ini juga disebut dengan istilah paramnesia dari bahasa Yunani para yang artinya adalah “sejajar” dan mnimi “ingatan”. Menurut para pakar, setidaknya 70% penduduk bumi pernah mengalami fenomena ini.

Hampir semua dari kita pernah mengalami apa yang dinamakan deja vu: sebuah perasaan aneh yang mengatakan bahwa peristiwa baru yang sedang kita rasakan sebenarnya pernah kita alami jauh sebelumnya. Peristiwa ini bisa berupa sebuah tempat baru yang sedang dikunjungi, percakapan yang sedang dilakukan, atau sebuah acara TV yang sedang ditonton. Lebih anehnya lagi, kita juga seringkali tidak mampu untuk dapat benar-benar mengingat kapan dan bagaimana pengalaman sebelumnya itu terjadi secara rinci. Yang kita tahu hanyalah adanya sensasi misterius yang membuat kita tidak merasa asing dengan peristiwa baru itu.

Keanehan fenomena deja vu ini kemudian melahirkan beberapa teori metafisis yang mencoba menjelaskan sebab musababnya. Salah satunya adalah teori yang mengatakan bahwa deja vu sebenarnya berasal dari kejadian serupa yang pernah dialami oleh jiwa kita dalam salah satu kehidupan reinkarnasi sebelumnya di masa lampau. Bagaimana penjelasan ilmu psikologi sendiri?

Pada awalnya, beberapa ilmuwan beranggapan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak (dan dipersepsikan) lebih dulu daripada sensasi yang sama yang diterima oleh sebelah mata yang lain, sehingga menimbulkan perasaan familiar pada sesuatu yang sebenarnya baru pertama kali dilihat. Teori yang dikenal dengan nama “optical pathway delay” ini dipatahkan ketika pada bulan Desember tahun lalu ditemukan bahwa orang butapun bisa mengalami deja vu melalui indra penciuman, pendengaran, dan perabaannya.

Selain itu, sebelumnya Chris Moulin dari University of Leeds, Inggris, telah menemukan pula penderita deja vu kronis: orang-orang yang sering dapat menjelaskan secara rinci peristiwa-peristiwa yang tidak pernah terjadi. Mereka merasa tidak perlu menonton TV karena merasa telah menonton acara TV tersebut sebelumnya (padahal belum), dan mereka bahkan merasa tidak perlu pergi ke dokter untuk mengobati ‘penyakit’nya karena mereka merasa sudah pergi ke dokter dan dapat menceritakan hal-hal rinci selama kunjungannya! Alih-alih kesalahan persepsi atau delusi, para peneliti mulai melihat sebab musabab deja vu ke dalam otak dan ingatan kita.

17. UFO (Unidentified Flying Objects)

“Do we really alone ini this universe?”

Nah, percayakah Anda pada alien atau makhluk asing? Banyak sumber yang mengatakan bahwa makhluk asing itu benar-benar ada. Ada yang mengaku bahwa mereka pernah melihat UFO (Unidentified Flying Object), bahkan banyak yang terdokumentasikan, entah itu rekayasa atau asli. Ada juga yang mengatakan bahwa dirinya pernah diculik oleh alien. Bahkan konon katanya, dengar-dengar dari kabar IFO (Identified Flying Object alias burung), AS kini sedang mengadakan penelitian sangat rahasia atas tubuh makhluk asing temuannya. Banyak juga film yang menghadirkan kisah-kisah si alien ini. Diawali dengan ET (setahu saya), lalu film-film seperti Alien, Alien Resurrection, Independence Day, Predator, dll.

Selain itu, ilmuwan pun juga sering menggoda pikiran dengan teori-teori yang diungkapkannya, meskipun itu adalah fakta. Ruang angkasa di sana begitu luas koq, dimensi fisis yang berupa panjang, lebar, dan tinggi tidak ada, yang ada hanya dimensi fisis berupa waktu. Dengan kata lain ruang angkasa ngga ada batasannya, jadi apa iya kalau di ruang tak berbatas itu tidak ada planet yang mungkin juga sedang didiami oleh sekumpulan makhluk. Apalagi dikatakan bahwa ada beberapa galaksi di ruang angkasa. Belum lagi fakta adanya lubang di ruang angkasa yang disebut Black Hole, yang katanya menyedot benda-benda angkasa yang ada di dekatnya, katanya Bumi juga. Kalau sudah masuk Black Hole, terus mau ke mana, jangan-jangan ke alam lain. Jangan-jangan Black Hole adalah lorong penghubung alam yang satu dengan yang lain.

Banyak yang masih menjadi misteri di luaran sana, yang belum dapat dijangkau oleh akal dan ilmu pengetahuan.

18. Kehidupan Sesudah Kematian dan Pengalaman Mendekati Kematian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun