Mohon tunggu...
Hartono Tasir Irwanto
Hartono Tasir Irwanto Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Rasionalitas membawa pemikiran anda melangit. Moralitas membawa tindakan anda membumi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sosialisme Pancasila

23 Februari 2016   18:51 Diperbarui: 23 Februari 2016   19:09 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai Umat Islam dan Bangsa Indonesia, HOS Cokromianoto menyadarkan kita bahwa perjuangan menegakkan hak-hak sosial yang dirampas haruslah berdasar ajaran Islam dan persaudaran kebangsaan. Meski Karl Marx berhasil melakukan perjuangan atas hak-hak sosial kaum Barat yang ditindas di Eropa, hal itu tidak boleh kita lakukan. Dengan semangat yang sama, tetapi dengan tujuan yang berbeda. Jika Marx melakukan itu berdasar pandangan dunia materi. Sebagai umat Islam dan Bangsa Indonesia yang memegang teguh nilai-nilai agama, kita harus menegakkan Sosialisme berdasar dan bersandar pada nilai-nilai Ketuhanan. Sosialisme Islam yang berpandangan dunia Tauhid, bertujuan mengutamakan hak-hal sosial, bukan hanya demi persoalan dunia dan kebendaan, tetapi juga akhirat dan Ketuhanan (HOS. Cokroaminoto. Islam dan Sosialisme. 2008, hal 107).

Dua Kutub Sosialisme Indonesia Melahirkan Sosialisme Pancasila

Cokroaminoto dengan gerakan sosialisme Islam-nya mendapati kawan sekaligus lawan utamanya dari sosialisme sekular. Mulai dari sosialisme komunis ala Tan Malaka, sosialisme modern ala Hatta dan Syahrir hingga sosialisme nasionalis ala Soekarno. Dialektika gerakan sosialisme Indonesia tersebut kemudian mendapat sintesa-nya pada perumusan Pancasila. Dua kutub sosialisme Indonesia, yaitu sosialisme Islam dan sosialisme sekular akhirnya sepakat dengan rancangan sila kelima dalam Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dua kutub tersebut meleburkan egonya masing-masing dan menyatu dalam gerakan sosialisme Pancasila.

Semoga bermanfaat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun