Mohon tunggu...
Rez Tonosaur
Rez Tonosaur Mohon Tunggu... lainnya -

hmm..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mnemosyne..

27 April 2012   08:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"aaahh.."
wanita berambut panjang itu menahan kepalanya yang terasa sakit.. seolah2 kepala itu akan jatuh terlepas dari lehernya.. entah apa yang telah terjadi semalam.. pagi itu tampak sama seperti pagi2 lainnya..

"mimi.. tolong ambilkan air.."
tidak lama kemudian suara langkah kaki mendekat memasuki ruangan tempat wanita berambut panjang itu.. seorang gadis remaja masuk membawakan nampan dengan sebuah botol tinggi dan beberapa gelas kecil..

"vodka berarti air dalam bahasa rusia.."
gadis itu menaruh nampan di atas meja kemudian ia duduk di pangkuan wanita berambut panjang.. ia meminum isi cairan yang ia bawa itu langsung dari botolnya namun ia tidak langsung menelannya.. ia mengubah posisi tubuh bagian atasnya ke arah wanita berambut panjang yang berada tepat di belakangnya.. seolah menawarkan bantuan untuk meminumkan "air" pada si wanita berambut panjang..

"maeno menganggap kita seperti sepasang idiot.."
wanita berambut panjang itu menolak tawaran mimi.. seraya mengingatkan mimi bahwa ada seorang laki2 yang sedang mengawasi mereka berdua..

"kuoki, kalau kamu ngga ada kerjaan lebih baik kamu cari sana"
mimi mengomentari maeno yang sedang duduk di kursi tamu sambil membaca koran pagi.. ia tampak lebih tua 20 taun semenjak aku melihatnya terakhir kali..

"haaduuuhh.. kemarin aku baru beresin kerjaan besar.."
raut wajah maeno tidak berubah semenjak ia duduk di kursi itu meski mimi melayangkan pandangan sinis itu kepadanya..

"itulah alasan kenapa kepalaku benar2 sakit"
wanita berambut panjang menjelaskan penyebab rasa sakit di kepalanya.. mengingatkan maeno tentang kejadian tadi malam..
"oh,, maaf.. andai saja aku.."
tetapi ia menyela sebelum maeno sempat menyelesaikan kalimatnya
"tidak, itu salahku.. seharusnya aku menyerahkannya kepadamu"
"itu melegakanku"

dering telfon mengakhiri obrolan mereka.. maeno melipat koran yang dibacanya dan berjalan menghampiri meja.. ia mengangkat gagang telfon
"ya, asogi consulting"
maeno berbincang sementara rin mengistirahatkan matanya.. mimi menenggak air langsung dari botol..
"rin, ini untukmu"
maeno menyerahkan telfon itu kepada si wanita berambut panjang..

*** sebuah adegan film anime.. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun