Lebih ironis, juga tersiar kabar bahwa sosok-sosok yang terpilih dalam Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP), juga bukan orang-orang baru, tetapi masih lingkaran orang-orang di daftar 100 balon itu. Luar biasa.
Sepertinya, KLB akan menjadi panggung drama sepak bola Indonesia yang tetap klasik, yang skenarionya berdasarkan kekuatan Statuta dan Voter mafia, para aktornya, dia dan dia.
Apakah KP akan meloloskan 11 orang yang seharusnya dilarang menjadi pengurus PSSI lagi sesuai rekomendasi TGIPF? Tapi, KP-nya siapa ya? Apakah juga paham bahwa 11 orang ini, secara administrasi seharusnya sudah tidak lolos?Â
Integritas KP
Sekarang publik sepak bola nasional menunggu hasil pekerjaan KP memverifikasi 100 balon (ketua, wakil, dan exco). Siapa yang akan diloloskan? Dan, apakah 11 orang ini akan turut diloloskan? Apakah KP punya integritas?
Bila 11 orang atau di antaranya ada yang sampai lolos berkas pendaftaran oleh KP, maka sepertinya, KLB pun sudah dapat ditebak siapa yang akan terpilih. Sepertinya, sepak bola nasional tetap tidak akan ada perubahan, sebab, sejak KB PSSI, Minggu (15/1/2022) saja, Tim KP dan KBP-nya orang-orang di lingkaran di antara 100 orang yang mendaftar balon ketua, wakil, dan exco PSSI.
Wow, runyamnya sepak bola Indonesia karena PSSI adalah kerajaan Voter dan Statuta. Lebih hebat dari drama politik biasa. KLB pun sudah dapat diprediksi hasilnya apa, sebab Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) juga diduduki orang-orang siapa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H