Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Versus Kamboja, Presiden Jokowi Menyaksikan Masalah Klasik Pemain Timnas

23 Desember 2022   19:54 Diperbarui: 23 Desember 2022   20:04 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam artikel yang saya tulis sebelum Indonesia berlaga. Saya sebut, inilah persiapan Timnas Indonesia paling aneh. Paling aneh dalam sejarah, sepanjang PSSI menyiapkan Timnas untuk mengikuti sebuah event. Kali ini dalam event sekelas Piala AFF. Karenanya, laga perdana di Piala AFF 2022  saya sebut sebagai LAGA UJI COBA.

Jujur, apa pun alasannya, tidak masuk di akal, pasukan STy yang menjalani pemusatan latihan hampir sebulan, tidak ada program sekali pun agenda uji cobanya. Ini memang program STy atau program PSSI?

Bila persiapan tim tanpa ada program uji coba adalah programnya STy, apakah pelatih sekelas STy sedang merendahkan dirinya sendiri? Membodohi diri sendiri dengan pekerjaan yang jauh dari profesional? Atau sebaliknya sedang sombong dan meremehkan lawan-lawan di Grup A?

Selepas laga, media massa pun banyak yang menulis Indonesia tampil mengecewakan dan beberapa kali membuang-buang peluang emas di sepanjang pertandingan. Untungnya lini belakang yang dikomando debutan Jordi Amat mampu mematahkan serangan-serangan Kamboja.

Kira-kira, bagaimana pasukan STy yang mengecewakan publik sepak bola nasional menghadapi Brunei Darussalam di matchday kedua yang digelar di Stadion Kuala Lumpur, Senin (26/12) pukul 17:00 WIB? Brunei baru saja dibekap Filipina 5-1. Sementara Filipina di laga perdana dibabat Kamboja 3-2. Brunei juga dihabisi 5-0 oleh Thailand di laga pertama.

Apakah publik sepak bola nasional akan dibuat kecewa lagi dengan penampilan para pemain yang maaf, nampak bodoh. Sudah begitu egois dan individualis? Kalau mau juara, syaratnya cuma satu. Cerdaslah TIPSnya.

Meski cerdas TIPS pun, juga belum tentu bisa menjadi Juara, karena selalu ada faktor (x) dalam sepak bola. Apalagi budaya dan tradisi di Piala AFF. Juaranya pun sepertinya sudah diskenario oleh para pihak yang berkepentingan, termasuk para Bandar?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun