Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menyiram Kotoran di Kloset Duduk, Tutupnya Ditutup

18 Desember 2022   07:40 Diperbarui: 18 Desember 2022   08:04 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Tangkapan layar Youtube Universitas of Colorado Boulder

Saat eksperimen dilakukan, tutup kloset duduk dalam kondisi terbuka, lalu tombol flush dipencet, nampaklah bakteri-bakteri terciprat ke luar kloset dan menyebar ke ruangan toliet.

Bakteri bisa terciprat keluar saat kamu memencet tombol flush.
Kita semua sudah tahu bahaya tidak menutup WC duduk saat disiram, tapi nyatanya masih banyak orang yang mengabaikannya. Maka dari itu, tim ilmuwan dari University of Colorado Boulder, Amerika Serikat, bereksperimen dengan sinar laser untuk memperlihatkan betapa joroknya kebiasaan tersebut.

Profesor teknik John Crimaldi dan rekan-rekan menyorotkan laser hijau ke arah kloset duduk, lalu memencet tombol flush untuk mengamati seberapa cepat semburan airnya. Mereka juga tertarik mempelajari berapa lama partikelnya melayang di udara, yang memberikan informasi tentang pentingnya sanitasi baik ketika buang air kecil maupun besar.

Dalam sebuah video, WC yang disiram menyemburkan partikel aerosol dengan kencang hingga melayang tinggi ke udara. Partikelnya berputar di sekitar kloset selama beberapa saat sebelum akhirnya menghilang. 

Ke mana partikel yang menghilang saat kita masih berada di dalam toliet yang kita tutup pintunya. Apakah mungkin partikel-partikel itu terhirup hidung kita sendiri? Jawabnya sangat mungkin.

Apa yang berikutnya disampaikan para ilmuwan? Mereka bicara bahwa aerosol dapat menyebabkan terjadinya penyakit menular, seperti SARS-CoV-2, influenza, dan norovirus, tulis para ilmuwan dalam studi yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports. 

Berikutnya, siraman air mengeluarkan aerosol yang menyebarkan patogen dari feses, namun belum banyak diketahui evolusi spatiotemporal dari semburan partikel ini maupun medan kecepatan yang mengangkutnya.

Sesuai eksperimen, dengan menyinari kloset duduk memakai lampu laser, tim menghitung kinematika semburan aerosol yang keluar. Tim lalu menghitung medan kecepatan aliran berdasarkan gerakan partikel aerosol.

Ternyata,  siraman air menghasilkan jet yang sangat kuat dengan kecepatan melebihi 2 meter/detik, sedangkan aerosol terangkat setinggi 1,5 meter dalam waktu 8 detik setelah disiram pertama kali.

Dari hasil eksperimen dan perhitungannya, tim menyebut dapat dijadikan pertimbangan saat mendesain WC di masa depan. "Desain kloset duduk di masa depan mungkin dapat berfokus pada pencegahan paparan melalui semburan, serta dapat mendisinfeksi patogen yang terbawa semburan, dan menghilangkan bekas semburan melalui ventilasi," demikian bunyi penelitiannya.

Apakah saya, selama ini termasuk yang menutup tutup kloset duduk saat menekan tombol flush? Bila ya, semoga untuk berikutnya, saya akan selalu menutup tutup kloset duduk sebelum menekan tombol flush untuk menyiram kotoran, baik di rumah saya atau saat saya menggunakan kloset duduk di rumah saudara, tetangga, teman, apalagi kloset-kloset duduk di tempat-tempat fasilitas umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun