Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Prancis Vs Maroko, Jadilah Laga yang Bersih dan Berkualitas!

14 Desember 2022   13:03 Diperbarui: 14 Desember 2022   14:10 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Semoga tidak ada lagi kontroversi dan salah strategi di laga antara Prancis dan Maroko, seperti di laga Argentina vs Kroasia. Jadilah semi final kedua yang bersih dan berkualitas, tidak menciderai Piala Dunia 2022. Sebagai tim unggulan, Argentina-Prancis tidak harus dibantu.

(Supartono JW.14122022)

Pelajaran tentang kecerobohan Vatreni, Kroasia, yang harus dibayar mahal dengan kekalahan yang mudah dari Argentina di Stadion Lusail, Rabu (14/12/2022) dini hari WIB, tentu sama-sama dipetik oleh Prancis dan Maroko yang akan memainkan partai semi final berikutnya Kamis dinihari WIB, (15/12/2022) di Stadion Al Bayt.

Salah strategi, overconfident, gol kontroversi

Salah strategi plus gol kontroversi menjadi kunci utama, Kroasia tidak dapat mengulang pencapaian empat tahun lalu di Piala Dunia Rusia 2018.

Kroasia kalah sia-sia, padahal, lini pertahanannya begitu tangguh pada sepanjang turnamen. Hingga sampai memulangkan Brasil di perempat final. Tetapi, mereka takluk dengan terlalu mudah dalam 90 menit dari Argentina.

Yang pasti, Kroasia yang salah strategi, pun terlalu overconfident, lupa bahwa yang kali ini dihadapi, selain bernama Argentina, tim unggulan, sudah membaca betul kelemahan dan kelebihannya, juga ada Messi.

Kendati demikian, bila dalam laga Argentina versus Kroasia tidak ada kontroversi, hasil laga bisa berbicara lain.  Sebab, gol pertama Argentina yang dicetak Messi dari titik putih, seharusnya tidak terjadi.

Herannya, saat sebelum pinalti dilakukan, mengapa pihak Kroasia seperti dihipnotis, tidak meminta wasit mengecek VAR, karena dalam beberapa kali tayangan ulang, kiper Kroasia, Dominik Livakovic nampak tidak melakukan pelanggaran, tetapi justru pemain Argentina, Julian Alvarez yang menabrak Livakovic. Wasit bukannya melihat VAR, malah melayangkan kartu kuning  Livakovic. Selain Livakovic Mateo Kovacic justru ikutan diganjar kartu kuning karena protesnya.

Namun keputusan wasit untuk memberikan Argentina tendangan penalti langsung menimbulkan perdebatan di antara para pakar dan penggemar di media sosial. Gary Neville, mantan kapten Inggris, menyebut keputusan wasit Daniele Orsato tidak tepat.

"Tidak, tidak sama sekali. Kiper berusaha keluar, dia melakukan gerakan ke arah kanan dan berhenti sebelum Alvarez melepaskan tendangan. Alvarez kemudian berlari dan menjatuhkan diri," cuitnya melalui Twitter, mengutip Sportstar.

"Ini bukan penalti. Apa yang bisa ia lakukan? Kiper mencoba membuat gerakan dan menyelamatkan bola, ia menjejakkan kakinya. Bila dia memang terus maju dan menjegal Alvarez, maka itu wajar. Namun dia berhenti dan saya tak tahu alasan wasit menilai itu penalti," tambahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun