Kata lainnya, agar langkah perbuatan/kegiatan/pekerjaan/bisnis dan lain sebagainya dapat tercapai sesuai tujuan dan sasaran, maka kita wajib menganalisis apa kekuatan yang kita miliki.Â
Apa kelemahan yang ada pada diri kita. Seberapa besar peluang untuk kita berhasil mencapai tujuan dan sasaran? Dan, kira-kira, untuk mencapai tujuan dan sasaran, apa ancaman yang akan menghambat/menggangu/menggagalkan tercapainya tujuan dan sasaran tentang perbuatan/kegiatan/pekerjaan/bisnis dan lain sebagainya?
Analisis SWOT
Mengapa banyak Grup Kekeluargaan, Grup Paguyuban, Perusahaan, Sekolah, Kampus, Instansi, Institusi, hingga partai politik dan lainnya masih dapat bertahan, dapat bernafas, dan terus menjalankan langkah aktivitasnya, hingga selalu dapat mencapai tujuan dan sasaran perbuatan/kegiatan/pekerjaan/bisnis dan lain sebagainya?Â
Jawabnya, mereka tentu menjalankan aktivitas kegiatannya dengan cerdas.(baca: ada yang sampai licik). Sebelum melangkah dan saat melangkah, semuanya dilakukan dengan langkah dan tindakan ilmiah yang terukur, penuh perhitungan. Mereka sudah tentu menggunakan analisis SWOT.
SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats, merupakah alat sederhana dalam manajemen, namun sangat membantu setiap perbuatan/kegiatan/pekerjaan/bisnis dan lain sebagainya
Lalu apa pengertiannya? Strength=Kekuatan.Weakness=Kelemahan. Opportunities=Peluang, dan Threats=Ancaman.
Lebih tajam lagi, dalam SWOT ada yang disebut faktor internal dan eksternal. Untuk faktor internal adalah Strength dan Weakness. Lalu, Â Opportunities dan Threats menjadi faktor eksternal. Tetapi Threats yang berbahaya, justru bila yang muncul dari internal, duri dalam daging, musuh dalam selimut.
Dengan memahami SWOT, lalu menganalisisnya, maka perbuatan/kegiatan/pekerjaan/bisnis dan lain sebagainya dapat menjadi modal perencanaan, strategi, taktik, intrik, hingga sebagai alat tolok ukur dan evaluasi.
Kendati selama ini SWOT lebih familiar untuk kalangan bisnis, organisasi, perusahaan, instansi, institusi, sekolah, kampus, dll, namun sejatinya SWOT dapat digunakan pada pribadi kita sendiri dalam pengembangan diri, karir, dan sebagainya.
SWOT pertama kali diperkenalkan oleh Albert S Humphrey pada tahun 1960-an dalam memimpin proyek riset di Stanford Research Institute yang menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.