Lebih miris, perjuangan pahlawan hingga membuat negeri ini merdeka. Peringatannya hanya diperingati dengan imbauan. Lihatlah, Kementerian Sosial (Kemensos) RI, dalam peringatan HP ke-63 ternyata hanya mengeluarkan imbaun.
Kemensos mengimbau kantor Kementerian dan Lembaga untuk turut memperingati Hari Pahlawan untuk menyelenggarakan Upacara Hari Pahlawan 2022. Imbuan tertuang dalam Surat Menteri Sosial Nomor S-86/MS/B/PB.06.00/11/2022Â yang ditandatangani oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini (4/11/2022).
Lihatlah beberapa imbauan Upacara Hari Pahlawan 2022:
1. Mengibarkan bendera merah putih
Pengibaran bendera merah putih dilakukan tepat pada 10 November 2022.
2. Mengheningkan cipta selama 60 detik
Hening Ceipta dilakukan pada pukul 08.15-08.16 waktu setempat di seluruh lokasi di mana WNI berada, menghentikan semua kegiatan, melakukan penghormatan, berdiri tegap dan berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing.
Tujuan dari mengheningkan cipta adalah untuk menghormati perjuangan para Pahlawan. Lalu, Hening Cipta selama 60 detik secara serentak dilaksanakan:
1) Di Pusat (Jakarta), yakni pada Upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata Jakarta sebagai titik komando ditandai dengan bunyi sirine di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata selama 1 menit dengan mengutamakan protokol kesehatan.
2) Di Provinsi dan Kabupaten/Kota, yakni pada Upacara Bendera di halaman Kantor Gubernur/Kabupaten/Kota, sebagai titik komando ditandai dengan bunyi sirine di tempat-tempat upacara antara lain Kantor-kantor/Instansi Pemerintah, Swasta dan lain-lain, selama 1 menit dengan mengutamakan protokol kesehatan.
3) Di Kecamatan/Kelurahan/Desa pada Upacara Bendera di tempat upacara sebagai titik komando ditandai dengan bunyi sirine atau menyesuaikan di tempat upacara selama 1 menit dengan mengutamakan protokol kesehatan.
Pertanyaannya, apakah hanya sekadar imbauan, semua yang diimbau akan melaksanakan Upacara HP sesuai yang diamanahkan? Lalu, mengapa HP semakin tak dirasakan oleh rakyat? Dan, lama-kelamaan, Hari Pahlawan pun di tengah masyarakat hanya sekadar hari yang numpang lewat.
Lihatlah, lebih berjasa mana? Pahlawan yang memerdekaan bangsa dan negara ini? Atau KTT G20 yang sebentar lagi ada di Bali. Mana yang lebih dahsyat?
Ujungnya nanti akan lahir sejarah pahlwan baru Indonesia, yang tidak memakai darah dan nyawa. Tapi dalihnya, inilah caranya membalas dan meneladani pahlawan. Inilah caranya mengisi kemerdekaan. Luar biasa.
Ayo rakyat, tetap fokus, meneladani pahlwan , yang sebenar-benarnya pahlawan yang telah berjuang untuk kemaslahatan bangsa dan negara Indonesia hingga merdeka. Untuk amanah dan kemaslahatan rakyat. Bukan meneladani pahlawan kesiangan yang hanya berpikir dan berbuat untuk kepentingan diri, golongan, partai, cukong, oligarki, gerbong KKN, dan dinasti.