Prank, sandiwara, dan rekayasa edukatif
Bila saya, kita benar memahami definisi prank, sandiwara, dan rekayasa secara utuh, agar saya, kita terhindar dari kasus pidana atau perdata yang nyata, maka buatlah prank, sandiwara, dan rekayasa yang positif, kreatif, inovatif, menghibur, mengedukasi (mendidik), dan dapat diteladani, hingga membantu rakyat memiliki kepribadian yang berkarakter, santun, rendah hati, luhur budi, tahu diri, peduli, punya simpati-empati, membumi.
Tidak menjadi manusia egois, individualis, karena cerdas intelegensi dan personality. Paham teori dan praktik pedagois.
Buatlah prank yang isinya sendau gurau (hiburan dan mendidik). Buatlah sandiwara yang menghibur, mencerdaskan, dan membentuk karakter. Buat dan ciptakan rekayasa tentang penerapan kaidah-kaidah ilmu dalam pelaksanaan (seperti perancangan, pembuatan konstruksi, serta pengoperasian kerangka, peralatan, dan sistem yang ekonomis dan efisien), yang kreatif, imajinatif, inovatif.
Mainkan prank, sandiwara, rekayasa dengan skenario yang benar, sitradara-aktor-aktris- berkompetan, dan lakukan pertunjukkan di panggung yang benar.
Bukan prank, sandiwara, dan rekayasa yang berakibat terjerat hukum pidana atau perdata. Mari, kembalikan citra (gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi, atau produk, dll) kosa kata prank, sandiwara, dan rekayasa yang menghibur, inspiratif, kreatif, imajinatif, inovatif, dan edukatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H