Akademisi yang seharusnya mendidik manusia Indonesia berkarakter dan luhur budi, ternyata dirinya sendiri menjadi pelaku korupsi. Pendidikan itu mencerdaskan intelegensi dan personality. Tetapi, akibat sangat cerdas, (licik) jadi ikutan berbuat korupsi dengan kendaraan yang juga mereka ciptakan sendiri, yaitu Jalur Mandiri. Jalur terselubung.
Sejatinya selama ini sudah bukan rahasia lagi. Sejak Jalur Mandiri dibuka, sudah banyak pihak yang membicarakan bahwa Jalur Mandiri adalah jalur mendapatkan uang pribadi bagi pihak Rektor dan bawahannya yang terkait, juga kabarnya  untuk jatah pihak tertentu.Â
Tapi, dugaan dan kecurigaan selama Jalur Mandiri dibuka, kini sudah mulai terbukti. Ada Rektor yang ditangkap. Rektor UI pun sudah dicurigai. Gilirannya akan menyasar kepada Rektor-Rektor lain. Luar biasa. Dunia pendidikan Indonesia terus terpuruk.
Kurikulum Merdeka yang diluncurkan Nadiem pun kini malah diimplementasikan oleh para sekolah untuk memenjara dan menjajah siswa tinggal lebih lama di sekolah. Membuat para orangtua bingung, rakyat bingung, kegiatan minat bakat di luar sekolah pun terkena imbas keserakahan Kurikulum Merdeka yang saya yakin karena salah ditafsirkan oleh pelaku pendidikan yang tak cerdas.
Kini pun terbukti, Rektor ada yang korupsi. Mau ke mana pendidikan Indonesia yang sudah 77 tahun merdeka? Tapi pendidikan masih model penjajahan, malah dihuni koruptor?
Kembalikan marwah pendidikan ke jalan yang benar
Semoga desakan Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji kepada Kemendikbudristek untuk menghapus sistem PMB melalui jalur mandiri di PTN segera ditanggapi dan dikabulkan.
Sudah ada bukti, jalur seleksi mandiri PTN menjadi ladang korupsi elite kampus untuk melakukan praktik jual beli kursi kepada mahasiswa baru.
Saya pun sangat mendukung, sistem jalur seleksi mandiri (PMB) dihapus. Setop  arah kampus menjadi institusi privat yang komersil dan hanya bisa diakses oleh orang-orang kaya.
Kalangan akademisi sudah mengendus, bahwa selama ini, penyuapan dan jual beli kursi di tingkat PTN sudah biasa terjadi. Dan, ingat! Kasus OTT rektor Unila, hanyalah fenomena gunung es semata.
Jalur Mandiri pun selama ini identik dengan jalur gelap dan dikelola secara ugal-ugalan dengan mengatasnamakan otonomi kampus yang justru mengaburkan identitas kampus sebagai kampus negeri, karena hanya dijadikan kendaraan korupsi.