Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kreativitas Pedagogi ala Bima Sakti, akan Singkirkan Myanmar U-16, Tetap Rendah Hati, Tak Egois, Tak Individualis

10 Agustus 2022   10:49 Diperbarui: 10 Agustus 2022   11:05 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rendah hati, jangan jemawa

Ekspetasi publik sepak bola nasional adalah Timnas Indonesia U-16 meraih tropi Piala AFF U-16 yang kedua dari edisi ke-15 tahun 2022 ini. Mengulang tahun 2018 saat Fakhri Husaini mempersembahkan tropi AFF U-16 pertama untuk Indonesia, sementara 13 kali lainnya menjadi milik negara lain, milik lawan-lawan sebenarnya Garuda.

Karenanya, prestasi melibas Vietnam U-16 di laga terakhir fase Grup A dengan cara elegan dan sportif, wajib menjadi pegangan setiap pemain saat meladeni Myanmar, sebagai lawan sesungguhnya kedua bagi Garuda Belia di turnamen ini. Kemenangan dan prestasi itu, harus menjadikan para pemain menjadi manusia yang tetap rendah hati dan tidak jemawa. Di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) di tulis jewawa, bukan jumawa, artinya congkak alias sombong.

Memang, sejarah pertemuan Timnas Indonesia U-16 dengan Myanmar U-16, tercatat imbang. Sejak Piala AFF U-16 dihelat dari tahun 2022, sudah bertemu empat kali, yaitu:

1. Piala AFF U-16 2002 -- Myanmar 6-0 Indonesia (Semifinal)
2. Piala AFF U-16 2005 -- Indonesia 1-6 Myanmar (Babak grup)
3. Piala AFF U-16 2018 -- Myanmar 1-2 Indonesia (Babak grup)
4. Piala AFF U-16 2019 -- Indonesia 5-0 Myanmar (Babak grup)

Rekor pertemuannya ternyata sama kuat. Sama-sama 2 kali menang dan 2 kali kalah, tanpa ada hasil imbang.

Untuk itu, dalam performa anak-anak yang terus meningkat TIPSnya di bawah asuhan dan kreativitas pedagogi ala Bima Sakti, saya yakin Garuda Muda akan lolos ke babak final dengan mencatat rekor baru, menang ke-3 kali atas Myanmar U-16. 

Supertor yang hadir memenuhi Stadion Maguwoharjo akan menjadi saksi torehan rekor head to head itu. Ayo Suporter, dukung dan tertib, tidak anarkis dan tidak berbuat yang menciderai sportivitas dan mempermalukan diri sebagai tuan rumah.

Untuk anak-anak Garuda Belia, tetap rendah hati, tidak jemawa, penuh percaya diri, sadar diri menjadi wakil dari jutaan anak se-Indonesia seusianya, membawa atas nama Bendera Murah Putih=Indonesia, maka tidak ada yang bermain egois dan individualis, tidak terpancing provokasi licik lawan, hindari lawan membuat diving, menang permainan dan menang gol dengan elegan dan sportif, karena CERDAS TIPS. Pikirkan tropi untuk kedua kali untuk Indonesia di PIKIRAN dan HATI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun