Sesuai kisah yang beredar di kalangan warga Purbalingga, pada era Agama Islam sedang berkembang pada zaman kerajaan Majapahit, terdapat dua penyebar agama Islam bernama Ahmad dan Mohammad yang dikejar kejar oleh Ki Sutaraga, yang merupakan Senopati Majapahit. Keduanya bersembunyi di dalam Goa Lawa.Â
Setelah berhari-hari bersembunyi, keduanya keluar Goa dan bertemu dengan Ki Sutaraga. Ki Sutaraga yang sebelumnya belum pernah bertemu dengan Ahmad dan Mohammad tertipu oleh mereka. Dia tidak mengetahui wajah asli dari buronan yang dia cari. Makanya, dengan mudahnya Ki Sutarga ditipu dan dibuat cerita fiktif seakan Ahmad dan Mohammad sudah mati dimakan oleh harimau.
Dalam goa ini, setidaknya ada 14 ruangan yang memiliki nama antara lain: oa Batu Semar, Goa Waringin Seto, Goa Dada Lawa, Goa Batu Keris, Goa Ratu Ayu, Goa Langgar, Goa Angin, Goa Museum Batu, Goa Rahayu, Goa Cepet, Goa Pos, Goa Danau, Goa Lorong Penembahan, serta Goa Naga.
Goanya tidak terlalu gelap karena diterangi dengan berbagai lampu warna warni yang sangat menarik. Ada Sumber Air Dalam Goa, dan lainnya. Yah, Goa Lawa ternyata menjadi saksi dari kisah dalam lagu Aku Nyerah yang ditulis Pakde Marsongko.
Goa Lawa yang menawarkan sensasi alam dengan penuh petualangan. Ternyata menjadi tempat kisah cinta yang berwujud lagi dangdut campursari ala Purbalingga vesri Pakde Marsongko.
Alun-Alun Purbalingga
Selain Goa Lawa, dalam lagu berjudul "Mantanku", ternyata kisahnya terjadi di Alun- alun Purbalingga. Kini, Alun-Alun Purbalingga juga memiliki identitas terbaru yang diresmikan sejak dua tahun lalu. Ada Air Mancur, Area duduk, dan tulisan I Love Purbalingga.
Dalam peluncuran lagu yang di dalamnya ada kisah di Goa Lawa dan Alun-Alun Puralingga, Pakde Marsongko, sebagai sesama warga Jawa Tengah, selain membawakannya sendiri, hanya berharap sekadar ikut mempertahankan, melestarikan, dan terus mempopulerkan dangdut campursari yang lahir dari Jawa Tengah.
Selain itu, juga sebagai wujud cinta terhadap Goa Lawa dan Alun-Alun Purbalingga, sebagai tempat destinasti wisata masyarakat dan keluarga Purbalingga/Jawa Tengah khususnya, dan umumnya untuk masyarakat Indonesia dan dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H