Jawabnya, sebab seharusnya pelatih sepak bola akar rumput=guru sekolah formal PAUD. Tetapi, faktanya diampu oleh kebanyakan pelatih yang tak menguasai ilmu mendidik, pedagogik, maka hasilnya, sepak bola nasional dan tolok ukurnya di pemain Timnas akan terus bermasalah dalam lemahnya intelegensi para pemain yang sudah terabaikan sejak pondasi di akar rumput.
Bagaimana mungkin, anak usia dini akan berkembang otaknya bila yang membina, melatih, dan mendidik, tak cukup kompetensi dan profesionalismenya.
KEDUA. Personality (kepribadian/mental).
Seiring belum tergarapnya sektor pengembangan intelegensi, asah otak yang benar, maka akan berdampak pada lemahnya personality. Banyak orang yang cerdas otak, namun tetap gagal dan susah mengendalikan mental dan emosi. Bagaimana dengan yang otaknya tidak terasah dengan baik, tentu akan signifikan dalam ketidakcerdasan personslity.
KETIGA. Teknik. Bila pesepak bola akar rumput tak diasah otaknya dengan benar, lalu para pelatih pun tidak menguasai ilmu dan praktik melatih serta berkomunikasi dan mengkomunikasikan alias teknik transfer ilmu tentang teknik sepak bola dengan benar, maka passing dan control lemah para pemain Timnas adalah fakta dan bukti nyata kegagalan para pelatih di ranah pondasi.
Dalam 7 poin yang dibahas NA, ternyata kelemahan komunikasi, movement, scanning, kualitas passing, kualitas kontrol, pass move dan mental, sumbernya karena lemah intelegensi, berakibat lemah personality, dan teknik.
KEEMPAT. Speed.Ternyata, selain tidak mencatat intelegensi sebagai sumber atau dasar masalah mengapa 7 poin yang disebut NA lemah, NA juga tidak memasukkan speed atau fisik sebagai poin kelemahan Timnas. Padahal, sejak awal STy datang, STy langsung menyimpulkan speed pemain Timnas lemah. Berikutnya passing-control (bagian dari teknik) juga lemah. Selanjutnya STy menyebut mental, emosional, kepercayaan diri juga lemah (bagian dari personality).
Jadi, melalui artikel ini, saya mendukung NA yang berani dan percaya diri memberikan 7 poin catatan kelemahan  Timnas untuk sepak bola akar rumput khususnya, dan umumnya persepak bolaan nasional. Saya pun menambahkan catatan yang mungkin lupa atau tidak terpikir oleh NA. Yaitu kelemahan intelegensi (otak) dan speed (fisik).
Kesimpulannya, kelemahan para pemain Timnas tetap sama seperti yang sudah diungkap secara bertahap oleh STy, yaitu terakumulasi dalam satu akronim TIPS.
9 poin kelemahan
Bila saya jadi NA, maka sekurangnya, saya akan menulis 9 poin kelemahan pemain Timnas secara berurutan sesuai ranahnya, yaitu 1) Intelegensi (otak), 2) Komunikasi, 3) Movement, 4) Scanning, 5) Kualitas passing, 6) Kualitas kontrol, 7) Pass move, 8) Personality (mental, kepercayaan diri, emosional, dan 9) Fisik (speed).
Dengan pondasi otak yang terasah, terdidik dengan benar, berkembang mengikuti berbagai lini kemajuan zaman dan perkembangan sepak bola moderen, maka seorang pemain sepak bola akan mampu menguasai dan mempraktikkan poin-poin kelemahan pemain Timnas yang diidentifikasi oleh STy atau NA, dan semua terangkum dalam TIPS.