"Pihak AFF mengeluarkan peraturan untuk kiper Vietnam U-19 dengan skorsing hanya 1 pertandingan, bukan 2 pertandingan seperti semula."
"Ini juga berarti bahwa kiper kami akan kembali beraksi dalam duel melawan Thailand," tulis Arttimes dalam laporannya yang mewakili kubu Vietnam.
Inilah kebiasaan mereka. Di dalam mau pun luar lapangan, terbiasa melakukan hal tidak sportif demi ambisinya. AFF pun luar biasa dalam membantu keinginan Vietnam, tidak peduli, turnamen diselenggarakan di Indonesia.
Kuncinya Vietnam dan Thailand
Atas kondisi tersebut, maka penentuan siapa dua tim wakil Grup A di Piala AFF U-19 2022 ini, kuncinya dipegang oleh Vietnam yang tidak mau timnya kalah dari Thailand, sampai-sampai Panitia pun diminta membantu. Sementara Thailand pun tentu tak ingin melepas kesempatan lolos ke semi final.
Di antaranya keduanya, siapa yang kalah akan tersingkir. Itu dengan catatan Indonesia menang atas Myanmar. Tetapi demi amannya, agar Indonesia yang tersingkir, Vietnam dan Thailand bisa main mata agar laga berakhir imbang 1-1 atau 2-2 dan seterusnya.
Indonesia salah sendiri
Berlaku sebagai tuan rumah, sejatinya Timnas U-19 sudah melakukan kesalahan sendiri. Di antaranya, mau ditutupi secantik apa pun, publik sepak bola nasional tahu bahwa pasukan U-19 yang kini ditangani oleh STy, itu adalah hasil rekomendasi PSSI. PSSInya siapa saja yang punya andil merekomendasi, publik juga tahu. Artinya, saat PSSI merekomendasikan 30 nama untuk Piala AFF U-19 kepada STy, ternyata STy memilih 28 pemain dan mencoret 2 pemain.Â
Apakah rekomendasi itu artinya bukan titipan? Sebab STy bukan Indra Sjafri atau Fakhri Husaini, maka STy dititipi 30 pemain oleh PSSI untuk dipilih menjadi Timnas U-19 di Piala AFF U-19 2022. Karenanya, bila PSSI bilang semua pemain adalah pilihan STy, di mana salahnya? Tidak salah kan? STy di kasih 30 nama, lalu yang STy pilih 28. Paham kan 28 pilihan STy?
Lalu, bila publik sepak bola nasional menyebut ada pemain titipan di Timnas U-19, di mana pula salahnya? Sebab, 28 pemain yang dipilih, itu kan rekomendasi PSSI/titipan PSSI. Bahwa dari 28 ada pemain yang TIPS nya kualitas dan ada yang TIPSnya jeblok, maka itu tetap pilihan STy, kan? Coba STy dikasih pilihan 100 pemain, dan yang dipilih 28 pemain. Yakinn, yang sekarang ada di Timnas U-19 tentu akan ada yang tidak dipilih STy, karena kalah dari pemain yang punya kualitas TIPS.
Inilah yang saya sebut, Timnas U-19 salah sendiri. Tidak dihuni oleh pemain yang kualitasnya mumpuni semua. Akibatnya, sebagai tolok ukur, jangan dilihat saat Timnas U-19 mengalahkan Brunei dan Filipina, tetapi saat meladeni Vietnam dan Thailand.Â
Sebagai tim yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20, ternyata dari 30 nama pemain yang disodorkan dan dipilih STy, ada yang jauh kualitasnya. Karena boleh disebut, selain Marcelino, Ronaldo, Cahya Supriyadi dan beberapa pemain lainnya adalah murni bukan titipan.