Apakah Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait, Minggu (12/6/2022) mulai pukul 02:15 WIB akan menjadi saksi sejarah lagi, Timnas Indonesia mampu menekuk Timnas dari kawasan Timur Tengah, setelah sebelumnya sukses membekuk tuan rumah Kuwait?
Publik masih tak percaya, tapi nyata
Saat membekuk tuan rumah Kuwait, sejatinya publik sepak bola nasional banyak yang tak percaya. Pasalnya, fakta dan kenyataan Timnas Indonesia yang tak diunggulkan, kondisi TIPS para pemain Timnas yang masih belum sesuai harapan, keraguan akan kemampuan Shin Tae-yong (STy), ranking FIFA yang rendah, cuaca panas, berlaku sebagai tim tamu, seringnya dirugikan wasit, dan lain sebagainya, yang membikin Timnas selalu terkendala untuk tampil sesuai ekspetasi dan meraih kemenangan.
Bahkan, melalui chat wa, banyak pihak yang menyampaikan sengaja tak menonton laga Timnas vs Kuwait, karena sudah menduga akan kecewa. Bukan hanya berpikir kalah, tapi juga berpikir, para pemain akan tampil mengecewakan.
Ada juga publik yang memberikan pesan bahwa, meski Timnas mampu unggul versus Kuwait dan bikin sejarah, STy masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) untuk Pasukan Garuda.
Namun, meski banyak catatan, nyatanya Timnas memang telah membuat sejarah. Mampu membekuk tim asal Timur Tengah. Mampu menang versus tim yang peringkat FIFAnya lebih tinggi. Dan, mampu mempermalukan Kuwait di depan publiknya sendiri. Mampu membuka mata dunia. Bahkan media asing sampai media Amerika pun menyoroti kemenangan Pasukan Garuda ini.
Kemenangan atas Kuwait pun, membuat Timnas Yordania dan Timnas Nepal kebakaran jenggot, karena mematahkan prediksi dan membikin persaingan di Grup A semakin sengit.
Setop egois
Menghadapi laga krusial versus Yordania di Jaber Al-Ahmad International Stadium, semoga keberuntungan akan kembali berpihak kepada pasukan STy. Apalagi, laga akan dilangsungkan pada malam hari, sehingga temperatur udara tak akan sepanas laga perdana.
Jangan berpikir Yordania akan seperti Kuwait yang sudah ditaklukkan. Jangan berpikir Yordania hanya mampu menang 2-0 atas nepal yang peringkat FIFAnya di bawah Indonesia.
Berikutnya, setop sikap egois dan individualistis, karena akan sangat berdampak pada kesempatan mencetak gol ke gawang Yordania. Karenanya, setiap ada kesempatan mencetak gol, tidak ada lagi pemain yang memaksakan diri.