Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belum Tanding Vs Kuwait, Pemain Timnas Sudah Cemen?

7 Juni 2022   17:31 Diperbarui: 8 Juni 2022   18:28 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalian harus pikir baik-baik. Kita sudah jauh-jauh ke sini naik pesawat. Capek terbang, tetapi murung terus seperti ini," semprot STy mengutip dari YouTube PSSI.

"Memangnya kita tak boleh peringkat satu di grup (kualifikasi)? Kalo kita peringkat satu, kita bisa pulang ke Indonesia dengan senyum bahagia," lanjut STy.

Atas kondisi tersebut, STy pun memberi pengandaian. Ia menilai para pemain Timnas Indonesia bakal lebih murung jika gagal lolos ke Piala Asia 2023. Karena itu, ia meminta pemain-pemain Timnas Indonesia untuk tampil penuh semangat, baik itu di sesi latihan dan pertandingan.

"Bagaimana kalau kita gugur? Pasti akan menunduk dan lebih capek. Kalau kita pulang dalam kondisi seperti itu, pasti capek hati juga," Tutup STy.

Kondisi kecerdasan intelegensi dan personality penggawa Timnas juga pernah diungkap oleh mantan asisten STy, Gong Oh-kyun (GOk). GOk menyebut pemain Timnas Indonesia tak memiliki semangat layaknya pemain Vietnam. Hal ini membuktikan tidak semua pemain Timnas Indonesia mempunyai semangat juang, baik itu di sesi latihan maupun pertandingan resmi. Artinya, pemain Indonesia selain memiliki masalah di teknik dan fisik, pondasi otak dan mentalnya pun cukup bermasalah.

"Saya memilliki waktu yang singkat menangani pemain muda Indonesia. Kesan pertama yang saya dapati, pemain agak jauh, susah didekati dan kurang ramah. Di sesi latihan pun, pemain Indonesia kesulitan untuk beradaptasi," Ujar GOk dalam podcast di media Vietnam, Zing News.

"Pemain Timnas Indonesia tidak memiliki semangat yang cukup baik. Semua berbeda ketika saya pindah ke Vietnam. Saya melihat pemain Vietnam lebih memiliki tekad, bekerja keras dan menunjukan sikap progresif seperti pemain Korea. Itu yang membuat saya bersemangat," lanjut GOk yang baru saja membawa Vietnam menahan Korea Selatan 1-1 di Piala Asia U-23 2022.

Luar biasa. Belum unjuk gigi membikin publik sepak bola nasional yang rindu prestasi Timnas bangga, penyakit klasik malah lebih dulu dipertunjukkan. Sewajibnya, dipilih mewakili jutaan pesepak bola di Indonesia yang tak terpilih masuk Timnas, memberikan bukti bahwa para pemain ini memang yang terbaik dan memiliki rapor TIPS terunggul di banding pemain yang tidak terpilih atau pemain yang tidak dititipkan ke STy.

Apa pun latar belakang dan alasan mengapa para pemain memasang wajah murung, seolah benar bukan hanya setengah hati berada di Kuwait, tetapi malah bisa disebut tak punya hati. Ke Kuwait untuk meraih prestasi. Bukan pariwisata dan bersikap seenak perut sendiri. 

Ingat, selama ini, publik sepak bola nasional selalu kecewa ketika Timnas tampil karena tak Cerdas TIPS. Ini belum tampil saja sudah tak cerdas otak dan mental. Parah. Bagaimana sih, PSSI? Kok bisa, para pemain itu dipilih? Lagi pula malu, bila GOk saja turut memberikan kesaksian. 

Andai saja muka murung ditunjukkan karena tak cocok sama pelatih, ini ironis, seperti anak sekolan saja yang sering terjadi tak cocok dengan guru atau milih guru. Trus dibilang ada guru yang baik tapi tak membentuk kecerdasan otak dan mental. Karena ukuran baik itu sebatas, guru tak marah bila siswa tak mengerjakan tugas. Tak tegas bila siswa berbuat salah. Apa pemain Timnas maunya pelatih yang seperti guru baik? Bukan guru yang benar karena disiplin dan tegas? Inilah yang melahirkan karakter Cemen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun