Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Formula E: Bangkit Bersama Membangun Peradaban Bangsa, Bu Mega, Pak Erick, Pak Sandiaga Masih Ada

3 Juni 2022   09:30 Diperbarui: 3 Juni 2022   10:21 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ke mana Bapak Sandiaga Uno? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, apakah ajang Formula E bukan dalam bidang Anda? Anda itu siapa?

Maaf, saya hanya rakyat jelata. Saya menulis hal ini, sebab saya sedih. Sikap Bapak-Bapak malah seperti mengkerdilkan diri sendiri. Seharusnya, terlepas dari masalah sentimen, politik, dan lainnya, Kedudukan Bapak berdua dalam pemerintahan itu untuk mengayomi dan melayani rakyat, tak terkecuali. Bukan patuh pada junjungan yang berkepentingan, dan hanya amanah melayani, mengayomi rakyat yang ada di gerbong politik kalian.

Sikap Bapak-Bapak yang sangat mengesankan tak MENDUKUNG Formula E, justru menjadikan rakyat tahu, siapa sebenarmya Bapak-Bapak ini. Hanya bersembunyi di bawah ketiak politik kepentingan, bukan untuk rakyat tak terkecuali, tak memilah dan tak membedakan, tak mengkotak-kotak.

Mendukung, tak harus jadi sponsor!

Mendukung itu, semisal tak menjadi sponsor, bisa dalam bentuk lain? Mendukung itu, arti sesuai KBBI, di antaranya adalah menyokong, membantu, menunjang.

Kira-kira, sesuai fungsi dan kedudukan Bapak-Bapak di Pemerintahan Negeri ini, dikaitkan dengan tema HLP ke-6 "Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia" apakah yang sudah dilakukan Bapak berdua? Apa sudah menyokong? Sudah membantu? Sudah menunjang?

Maaf, media massa di negeri ini tak pernah tidur, lho? Kok, yang muncul, bentuk dukungannya malah NO COMMENT!

Atas kondisi ini, yakin, Bung Karno di sana sedih, sebab rumusan Pancasila yang lahir ilhamnya di bawah Pohon Sukun di Ende, dalam praktik kehidupan untuk rakyat Indonesia, justru hanya dimanipulasi untuk kepentingan-kepentingan kekuasaan, bukan kepentingan rakyat.

Malah, Bung Karno tentu akan malu, sebab Putrinya, sangat percaya diri, dan bilang: "Kalau saya sudah tidak ada, Bagaimana Negeri ini?" Lha, memang Negeri ini akan kenapa, Bu Mega?

Sekarang Bu Mega masih ada, lho. Lihat di negeri ini akan ada gelaran Formula E. Kok pihak Pemerintah yang seharusnya megayomi, melayani, melindungi, rakyat tak terkecuali, mengapa tak MENDUKUNG Formula E, yang dipikir MENDUKUNG itu hanya dalam bentuk sponsor (uang).

Bagaimana Bu Mega, kok bisa, Pemerintahan negeri ini, melalu stakeholdenya tak MENDUKUNG Formula E? Pemerintah itu, di isi oleh siapa Bu Mega?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun