Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Harkitnas ke-63, Ingatlah Mengapa Organisasi Boedi Oetomo Berdiri!

20 Mei 2022   10:13 Diperbarui: 20 Mei 2022   13:29 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekali lagi, saya bangga ada Boedi Oetomo yang membikin kebangkitan sejak RI belum merdeka. Sekaligus sedih atas tema-tema Harkitnas yang dibikin oleh Pemerintah yang terlalu sempit. Tak menyentuh akar masalah bahwa kini, rakyat Indonesia terus terpolarisasi, terpecah. Para buzzer terus dibiarkan berkeliaran setiap detik bikin suasana keruh yang terus mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Mengapa tema Harkitnas tidak menyentuh akar masalah bangsa Indonesia yang faktanya terus terpuruk di luar dari persoalan corona, seperti hukum yang tajam ke bawah, rakyat yang terus menderita, pendidikan yang tercecer, hingga terus dibiarkan berkeliaran para buzzer tukang bikin onar dan perpecahan bangsa.

Di sisi lain, ada yang terus berpesta pora di atas penderitaan rakyat, yang hanya memikirkan kekuasaan dan harta, oligarki, dinasti, hanya berdasarkan kepentingan politik dan golongan.

Apa yang diperjuangkan, menyedihkan

Andai Boedi Oetomo masih hidup. Yakin beliau akan sangat sedih, melihat para pemimpin negeri ini di parlemen dan pemerintahan hanya asyik masyuk memikirkan untuk terus kebangkitannya sendiri. Kesejahteraannya sendiri. Rakyat hanya dijadikan atas nama demi mereka terus dapat mempertahakan kekuasaan dan terus meraup kekayaan dengan berbagai muslihat.

KPK pun diamankan dilemahkan, agar mereka-mereka terus dapat berpesta pora menggondol uang rakyat dengan berbagai dalih dan skenario, bukan dibangkitkan. Para pengadu domba terus menyulut perpecahan bangsa dengan dagangan utama SARA. Dan, mustahil bila semua itu mengalir begitu saja. Tanpa skenario dan penyutradaraan.

Kendati Boedi Oetomo telah tiada, saya yakin ARWAHnya pasti sedih, bangsa yang telah diperjuangkannya, kini hanya dijadikan bancakan orang-orang LICIK, perampas hak rakyat.

Apa yang kini terus terjadi di Indonesia, bila dikaitkan dengan sejarah  Boedi Oetomo, siapa yang terus BANGKIT di Indonesia? Rakyat dan Bangsa? Atau parlemen, pemerintah, oligarkinya, dinastinya, dan para cukong, hingga para koruptor? Malah sampai kini, ada koruptor yang sengaja dihilangkan karena dia adalah KUNCI masalah yang dapat menghancurkan sebuah partai penguasa.

Wahai para pendzolim rakyat dan NKRI, Ingatlah! Dari catatan sejarah, lahirnya Boedi Oetomo mempelopori organisasi pergerakan di masa selanjutnya seperti Indische Partij, Perhimpunan Indonesia, dan Muhammadiyah.

Boedi Oetomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan moderen dalam sejarah pergerakan kemerdekaan. Organisasi ini didirikan oleh Dr. Sutomo beserta para mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada tahun 1908.

Lahir karena pada masa itu, banyak ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda. Semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun